dr eric kasmara spog

Based on the data we get from various sources that every two minutes a woman in the world die from cervical cancer," said Dr. Erik Kasmara SPOG. According to him, cervical cancer in Indonesia, including most cancers strike women reached 34.4%. While cancer is nearly 70% came in a state of advanced stage with a low survival rate. Kontraksipalsu tidak akan memicu persalinan. Saturday, 7 Jumadil Awwal 1443 / 11 December 2021 Disampaikanoleh dr. Eric Kasmara, SpOG dari RS Pondok Indah-Puri Indah yang menyebut bahwa ada sejumlah prosedur yang wajib dilakukan oleh ibu hamil sebelum melahirkan di masa pandemi. Terutama untuk persalinan normal yang tidak menentu jadwal kelahirannya, dr. Eric menyarankan untuk melakukan tes polymerase chain reaction (PCR) di usia OTHERPLACES NEAR DR. ERIC E.Y. SPOG. Mie Tarik Solo 2013 0.00 Miles Away; MDS Singosaren 0.01 Miles Away; Pos 3 Pmk Surakarta. Gading Jalan Veteran 0.01 Miles Away; Alun2 Utara Surakarta 0.02 Miles Away; Jln.Kapten Mulyadi 0.02 Miles Away; Usaha Kita 2013 0.02 Miles Away; EXPLORE NEARBY DR. ERIC E.Y. SPOG. Local business; Hotel; UniversitasIndonesia mengadakan Sidang Terbuka Senat Fakultas Kedokteran dengan acara tunggal Promosi dr. Laksmi Maharani, SpOG(K), pada hari Senin, 3 Agustus 2020, Pk. 10.30 melalui aplikasi Zoom. mơ quan hệ với người yêu cũ. Jakarta - Melahirkan normal menjadi keinginan bagi setiap wanita dan calon ibu. Jika tak ada kendala atau risiko tertentu, dokter pun biasanya menyarankan untuk melahirkan dengan bagi ibu hamil yang memiliki miopia dengan minus tinggi, dokter kandungan biasanya akan menyarankan berkonsultasi dahulu ke spesialis mata. Sebab hal ini bisa menjadi risiko dan disebut bahwa wanita dengan minus tinggi tak bisa melahirkan dengan normal. Bagaimana faktanya?"Sebenarnya untuk indikasi miopia minus tinggi itu ibu masih dikasih kesempatan untuk persalinan normal. Kondisinya relatif tergantung ibu, dikatakan batas minus 6. Tapi ada juga yang minusnya lebih tinggi tetap bisa melahirkan normal, tergantung dari saran dokter mata," kata spesialis kandungan dan kebidanan dari RS Pondok Indah, dr Eric Kasmara, SpOG dalam webinar, Kamis 18/6/2020. dr Eric menjelaskan, bagi ibu hamil dengan minus di atas 6 apabila ingin melahirkan normal akan disarankan untuk konsultasi lebih dahulu ke dokter spesialis mata. Dokter mata kemudian akan melihat risiko retina detached atau kerusakan retina. Apabila dikatakan aman, maka bisa dilakukan persalinan normal."Kalau lasik sebetulnya sesuatu yang berbeda karena targetnya kornea. Kecembungan kornea dimodifikasi tapi kecembungan bola mata dan lensa tetap ada, minusnya tetap tinggi. Jadi harus konsultasi ke dokter spesialis mata, kalau dikatakan risiko kecil bisa lanjut konsultasi ke dokter kandungan baiknya seperti apa," pungkas dr Eric. Simak Video "Cerita Dokter Soal Greysia Polii yang Tunda Kehamilan Demi Olimpiade" [GambasVideo 20detik] kna/kna Jakarta - Satu dari tiga perempuan bisa memiliki miom di rahim. Tidak harus selalu diangkat. Akan tetapi jika kondisi ini menyebabkan durasi menstruasi lebih panjang dan darah yang keluar lebih banyak, maka miom harus segera Eric Kasmara, SpOG dari Rumah Sakit Pondok Indah Puri Indah menjelaskan berdasarkan lokasi tumbuhnya, miom dibagi dalam beberapa jenis. Pertama, miom intramural yang tumbuh di antara jaringan otot rahim. Ini merupakan lokasi yang paling umum terbentuknya miom subserosum, di mana tumbuh di bagian luar dinding rahim. Jenis ini bisa tumbuh menjadi sangat besar dan ada juga yang bertangkai. Ketiga, miom submukosum, yakni miom yang tumbuh di lapisan otot bagian dalam dinding rahim. Miom ini juga ada yang bertangkai. Bila bola miomnya keluar dari leher rahim dan menyembul ke saluran vagina dan bahkan bisa keluar dari vagina maka disebut miom juga Muncul Flek di Celana, Apakah Tanda Kondisi Serius? Miom yang lokasinya di dekat endometriumlah yang biasanya menyebabkan darah menstruasi keluar banyak. Apalagi bila miom membesar, bisa membuat rahim ikut membesar. Akibatnya endometrium meluas sehinggga darah haid yang keluar pun lebih banyak dan bisa berlangsung lebih lama."Rahim kan hanya 5-6 cm, sebesar telur ayam, kalau miom terlalu gede ya jadi ikut gede. Saya pernah temukan pasien yang miomnya segede kelapa, sehingga rahimnya kayak orang hamil 6 bulan. Itu haidnya berlebihan, sampai perlu transfusi darah," tutur dr Eric dalam perbincangan dengan detikHealth dan ditulis pada Rabu 2/12/2015.Ditegaskan dr Eric, miom tidak harus selalu diambil. Dokter menyarankan agar miom diambil jika dinilai membahayakan. "Sebabnya nggak diketahui. Kadang ada faktor genetik juga," imbuh dr juga Stres Juga Bisa Bikin Menstruasi Berkepanjangan LhoSebab LainMenstruasi berkepanjangan bukan disebabkan masalah anatomi. Jika seseorang mengalami dysfunctional uterine bleeding, maka obat-obatan bisa diresepkan untuk mengatasi masalah gangguan hormon, baik yang terkait dengan reproduksi seperti estrogen dan progesteron maupun non reproduksi yang terkait dengan tiroid bisa berkontribusi pada masalah menstruasi. Menurut dr Eric, kekurangan atau kelabihan hormon tiroid sama-sama bisa menyebabkan gangguan jika menstruasi dengan durasi berkepanjangan disebabkan anatomi abnormal, bukan saja miom penyebabnya. Adenomyosis, hiperplasia endometrium, polip endometrium dan infeksi juga bisa menjadi Hari Nugroho, SpOG dari RSUD Dr Soetomo Surabaya menambahkan mens berkepanjangan bisa jadi sebuah pertanda adanya kelainan tertentu. Faktor koagulasi darah hingga pemakaian alat kontrasepsi bisa jadi dr Hari, usia juga menjadi salah satu parameter untuk diagnosis. Misalnya usia remaja, kemungkinan paling sering karena fungsi hormonal dalam tubuh yang belum matang. Selain itu usia di atas 50 tahun mungkin lebih sering karena kanker."Tidak ada satu gejala yang mengarah pasti ke salah satu penyakit. Semuanya bisa mengakibatkan keluhan yang sama. Pemanjangan siklus mens, entah itu flek, menstruasi lama, menstruasi lebih dari sekali sebulan, sebaiknya kontrol ke dokter Anda," saran dr Hari. vit/up Bagi Mama yang akan melahirkan di tengah pandemi Covid-19 mungkin khawatir dengan keamanan saat melahirkan. Hal tersebut tentu saja wajar. Mengingat transmisi penularan virus corona sangat cepat dan belum dapat diprediksi kini Mama tak perlu khawatir lagi karena beberapa rumah sakit sudah menyiapkan protokol kesehatan yang ketat untuk persalinan di era new normal. Hal tersebut diungkapkan oleh dokter spesialis kebidanan dan kandungan RS Pondok Indah-Puri Indah, dr. Eric Kasmara, SpOG, pada webinar bertajuk Persiapan Persalinan New Normal pada Kamis 18/6/2020.Lantas bagaimana prosedurnya?Berikut rangkum informasi prosedur persalinan aman di masa new normal1. Pemisahan klinik suspect Covid-19 dan klinik para Mama yang khawatir dengan keamanan saat bersalin, dr. Eric menyebut salah satu contohnya adalah di tempatnya praktek ada pemisahan antara pengunjung atau pasien biasa dengan suspect Covid-19."Kami akan melakukan pemisahan antara pengunjung atau pasien yang bergejala suspek infeksi Covid-19 dan yang tidak," itu, lanjut dr. Eric, pihak rumah sakit juga akan melakukan protokol screening sebelum proses persalinan. Para dokter dan perawat juga selalu menggunakan Alat Pelindung Diri APD."Jadi setiap pasien yang masuk akan dilakukan protokol screening sebelum dilanjutkan ke proses persalinan. Tak usah khawatir bersentuhan, karena dokter dan perawat juga sudah mengenakan APD," dipisah, ruang operasi, dan area umum lainnya juga dibersihkan dengan disinfektan secara berkala. Hal ini dilakukan guna memastikan area rumah sakit selalu Picks2. Melakukan protokol screening sebelum melahirkanFreepikSelanjutnya, ibu hamil akan dites terlebih dahulu. Terutama untuk persalinan normal yang tidak menentu jadwal kelahirannya, dr. Eric menyarankan untuk melakukan tes polymerase chain reaction PCR di usia kehamilan 38 minggu."Screening untuk persalinan normal dilakukan di minggu ke 38. Karena kita harapkan 1-2 minggu ke depan melahirkan. Namun, kalau belum sempat tes swab tapi sudah akan melahirkan bisa dengan rapid test," jelas dr. juga meyakinkan bahwa saat ini dokter dan perawat yang membantu persalinan mengenakan APD, sehingga jangan khawatir untuk Disenfeksi ruangan operasi dan area umum lainnyaFreepikKemudian, langkah selanjutnya yang dilakukan rumah sakit adalah melakukan desinfeksi secara teratur di ruangan operasi dan area rumah sakit. Hal ini tentunya untuk mengantisipasi agar penularan virus corona tidak sampai di ruangan itu, pemisahan ruang besalin dengan pasien sakit lainpun bisa menjadi jawaban kekhawatiran orangtua yang akan menyambut kelahiran anak mereka ini."Di rumah sakit, tempat bersalin dipisah secara tersendiri, jadi tidak dicampur dengan pasien yang memiliki penyakit lain. Selain itu area rumah sakit juga disinfeksi secara berkala," Melakukan pembatasan pengunjung untuk ibu melahirkanFreepikKemudian, adanya pembatasan berkunjung untuk ibu melahirkan. Tentunya hal ini diterapkan untuk menjamin keamanan dan kenyamanan mama dan si Kecil."Kami juga melakukan pembatasan pengunjung untuk menjenguk pasien bersalin. Hal ini dilakukan agar pasien tidak terlalu banyak berinteraksi dengan orang lain," Agar melahirkan dengan aman, kesehatan selama kehamilan mesti Eric mewanti-wanti agar ibu hami selalu menjaga ksehatan dirinya sebelum melahirkan. Mengingat ibu hamil adalah salah satu yang rentan terkena virus Corona. Oleh karena itu, sebisa mungkin hindari beraktivitas yang melibatkan orang tips dari dokter Eric agar kehamilan aman dan sehat, sehingga melahirkan pun jadi tidak perlu pola hidup bersih dan sehat PHBS.Rajin cuci masker jika keluar menyentuh bagian mulut, hidung, dan physical etika batuk/bersin yang benar, menutup dengan bagian dalam makan sehat dan rajin ada gejala demam, batuk, dan pilek segera konsultasikan ke tadi beberapa prosedur persalinan aman di masa new normal di mana penularan virus corona masih menjadi pandemi. Intinya, Mama sebagai ibu hamil jangan terlalu khawatir dan tetap berpikir positif ya!Baca juga6 Hal yang Harus Dipersiapkan Jelang Persalinan Saat Pandemi Covid-19Memasuki Kehamilan Trimester Ketiga, Mama Harus Menghindari 6 Hal Ini!Begini Protokol Persalinan yang Harus Dilakukan saat Positif Covid-19 Threat of womb neck cancer or serviks always peeps woman. Beware of its spreading by early-detection to lessen infection risk from virus Human Papilloma Virus HPV.Cancer Serviks is one of the four deadliest cancer types in the world. If lung cancer frequently infects man, whereas breast cancer and womb neck serviks most often attacks to Dr Eric Kasmara AMd SpOG at seminar “Early Detection and Prevention of Serviks Cancer” in Jakarta, kanker leher rahim is cancer infected woman reproduction organ. This Cancer usually happened at reproductive time, between age 20 -30 neck cancer is caused by some factors. Some of them are underage sexual intercourse, flirting sexual contact, smoking, and less vegetable and fruits called HPV Human Papilloma Virus is the most responsible virus of womb neck cancer. It is a kind of DNA virus which can infect skin, mucus layer or mukrosa. Part of human body contained a lot of mukrosa is Eric Kasmara said 99,7% of serviks cancer was caused onkogenic HPV. HPV 16 and 18 were the main viruses which donated 70% serviks cancer cases in the International Agency for Research on Cancer or IARC concludes that HPV is proven having relation to more than 95% serviks cancer cases. Generally, HPV infection does not generate any symptom. Nevertheless continuous infection can cause many problems such as abnormality in serviks cells, wart in genitals, and serviks cancer Eric Kasmara, who also works for Siloam Hospital at Kebon Jeruk, Jakarta, said that HPV was easily spread by genital skin contact, and every woman were risky infected by HPV that can trigger serviks does not only attack adult woman, but it is also able to infect baby through his or her infected Eric Kasmara said that Virus HPV can be swallowed by a baby when he is in his mother stomach. When the baby is born, the virus will attack baby's sound reduce the possibility of cancer serviks its better-Daughter aged below 18 year,never have sexual do the sexual intercourse with wart patient or, use condom to prevent wart changed sexual Inspection every year including Pap smear must started when a women become sexual intercourse active or by aged 20 year. Every abnormal result must followed by colposcopy and biopsy examination. Some researchers have proved that vitamin A take a part in stoppingt or preventing the changing of cells, as happens in surface serviks. Jakarta - Beberapa perempuan yang menggunakan IUD atau alat KB spiral mengatakan masa haidnya jadi lebih panjang. Mengapa bisa demikian?dr Eric Kasmara, SpOG dari Rumah Sakit Pondok Indah Puri Indah menjelaskan IUD yang bentuknya menyerupai huruf T dipasang di dalam rahim. Karena IUD ini merupakan benda asing, maka endometrium selalu dalam keadaan gelisah. Ini menyebabkan terjadi inflamasi atau peradangan."Peradangan ini bukan karena ada bakteri tapi karena ada benda asing itu tadi. Jadi sel darah putih berkutat di sekitar endometrium karena berusaha menyerang benda asing itu," terang dr Eric dalam perbincangan dengan detikHealth dan ditulis pada Rabu 2/12/2015. Baca juga Keguguran Tak Disadari Bisa Dikira Menstruasi BerkepanjanganAkibat inflamasi atau peradangan, maka lebih rentan berdarah. Ini makanya, setelah menstruasi, beberapa perempuan yang menggunakan IUD mengatakan munculnya bercak darah di celana dalamnya. Karena itu dia menganggap menstruasinya berlangsung lebih panjang, di mana menstruasi jadi 10-14 hari."Umumnya tubuh kemudian akan beradaptasi, menoleransi keberadaan IUD. Saat ada ibu yang pasang IUD, nggak bisa dibilang pasti nanti berdarah-darah lho. Tubuh kadang perlu adaptasi. Makanya biasanya dicoba enam bulan," tutur ayah tiga anak Eric mengatakan dirinya pernah menemukan pasien yang baru dua bulan meminta IUD dilepas karena keluhan menstruasi berkepanjangan. "Spotting memang bisa terjadi sebagai akibat inflamasi itu. Kalau baru dua bulan dipasang lalu dilepas sebenarnya sayang. Soalnya IUD kan alat KB jangka panjang," juga Menstruasi Berkepanjangan yang Bikin KhawatirDihubungi terpisah, dr Hari Nugroho, SpOG dari RSUD Dr Soetomo Surabaya menjelaskan IUD bekerja dengan memacu peradangan pada rongga rahim. Karena itu salah satu efeknya adalah membuat perdarahan lebih banyak dari biasanya. "Tapi tidak perlu khawatir. Sekitar 90 persen pemakai IUD hanya memanjang menstruasi sekitar 4 bulan pertama, setelah itu rata-rata akan kembali normal," kata dr Hari. vit/up

dr eric kasmara spog