emas minyak bumi dan batubara adalah hasil produksi dari sektor

Potensiitu tersebar dalam bentuk panas bumi, angin, matahari, air dan laut. Sayangnya realisasi pemanfaatan energi terbarukan lebih cocok dijadikan elegi daripada diberikan apresiasi. Potensi energi panas bumi sebesar 28.1 gigawatt baru dimanfaatkan sebanyak 1189 megawatt, atau hanya 4 persen. Sumber energi air memiliki potensi 75 gigawatt Efeksamping yang tidak diharapkan adalah realokasi produksi yang jauh dari sektor manufaktur. Kemungkinan lain adalah bahwa negara-negara yang kaya sumber daya alam cenderung mengembangkan struktur sosial dimana elit politiknya korup yang namun menguasai sumber daya alam. Jika digabungkan dengan sektor pertambangan mineral dan batubara BijihNikel. 38 329 146,00. 60 948 143,00. 48 040 003,00. - Sumber: Publikasi Statistik Pertambangan Non Minyak dan Gas Bumi. - 2020 adalah angka sementara. - Batu Bara, Bauksit, Nikel, Granit, dan Pasir Besi dalam Ton. - Emas dan Perak dalam Kg. - Konsentrat Tin dan Konsentrat Tembaga dalam Tonmetrik. Dilihatdari definisinya, industri pertambangan merupakan keseluruhan rangkaian proses atau kegiatan ekonomi dalam upaya melakukan penggalian atau penambangan, pencarian, pengolahan, pemanfaatan dan juga penjualan hasil dari bahan galian seperti batubara, panas bumi, minyak dan gas, mineral, timah, emas, nikel dan lainnya. Sebuahperusahaan yang menjalankan usaha dalam bidang perdagangan, jasa dan pertambangan, serta jasa manajemen dibidang pertambangan minyak dan gas bumi. PT Energi Mega Persada memiliki wilayah operasi di Indonesia dan Mozambik. Kegiatan usahanya antara lain eksplorasi, pengembangan dan produksi minyak mentah, gas bumi, dan gas metana batubara. mơ quan hệ với người yêu cũ. – Indonesia merupakan negara yang kaya akan hasil tambang. Salah satu hasil tambang di Indonesia adalah batu bara yang persebarannya terdapat di Sumatera, Jawa, Sulawesi, Kalimantan, Nusa Tenggara, dan Papua. Dilansir dari Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral, total sumber daya batu bara di Indonesia adalah 143,7 miliar ton degan total cadangan batubara sebesar 38,84 miliar ton. Total sumber daya yang besar menjadikan Indonesia sebagai salah satu negara penghasil batu bara terbesar di dari World Heritage Centre, pada Desember 2020 Indonesia memproduksi sekitar ton dari berbagai daerah. Menjadikan Indonesia menduduki peringkat ke-5 negara penghasil batu bara terbesar di dunia. Berikut adalah daftar daerah penghasil batu bara di Indonesia! Baca juga Daerah Penghasil Emas di Indonesia Pulau Sumatera Aceh Aceh merupakan salah satu daerah penghasil batu bara di Indonesia. Kota Meulaboh yang merupakan ibukota Aceh juga merupakan daerah penghasil batu bara. Penghasil batu bara lainnya di Aceh adalah Singkil, Aceh Barat, dan Nagan Raya. Sumatera Utara Daerah penghasil batu bara di Sumatera Utara adalah Tapanuli Selatan, Tapanuli Utara, Tapanuli Tengah, Padanglawas Sumatera Barat Daerah penghasil batu bara di Sumatera Barat yang paling terkenal adalah Sawahlunto yang dijadikan sebagai Warisan Dunia oleh UNESCO. Dilansir dari UNESCO World Heritage Centre, Sawahlunto menunjukkan pertukaran teknologi pertambangan yang dignifikan antara Eropa dan koloninya sekitar abad ke-19 han ke-20. Selain daerah-daerah di atas, daerah penghasil batubara lainnya di Pulau Sumatera tersebar di Riau, Kepulauan Riau, Jambi, Bengkulu, Sumatera Selatan, Kepulauan Bangka Belitung, dan Lampung. Baca juga Daftar Barang Tambang di Seluruh Provinsi di Indonesia dan Kegunaannya Pulau Jawa Pulau Jawa juga menjadi salah satu daerah penghasil batu bara di Indonesia. Persebarannya terdapat di Banten Daerah penghasil batu bara di Banten yaitu Pandeglang, Lebak, dan Bayah. Jawa Barat Daerah penghasil batu bara di Jawa Barat Bogor, Sukabumi, Garut, Purwakarta, Cianjur, dan Cirebon. Jawa Tengah Daerah penghasil batu bara di Jawa Tengah adalah Wonogiri, Cilacap, Kebumen, dan Banjarnegara. D. I. Yogyakarta Daerah penghasil batu bara di D. I. Yogyakarta adalah Kabupaten Kulon Progo. Jawa Timur Daerah penghasil batu bara di Jawa Timur yaitu Lumajang, Malang, Jember, Banyuwangi, dan juga Proses Terbentuknya Batu Bara Pulau Kalimantan Pulau Kalimantan dikenal sebagai daerah penghasil batu bara terbesar di Indonesia. Batu bara di Pulau Kalimantan tersebar di daerah berikut Kalimantan Barat Yaitu di Melawi, Sambas, Sanggau, Sintang, Kapuas Hulu, Kayong Utara, Bengkayang, Mempawah, dan Landak. Kalimantan Tengah Yaitu di Barito, Kotawaringin, Kapuas, Sukamara, Gunung Mas, Lamandau, Katingan, Murung Raya, dan Seruyan. Kalimantan Utara Yaitu di Tana Tidung, Malinau, Nunukan, dan Bulungan. Kalimantan Timur Yaitu di Samarinda, Kutai Timur, Kutai Barat, Paser, Berau, Mahakam Ulu, dan Kutai Kertanegara. Kalimantan Selatan Yaitu di Pulau Laut, Banjarbaru, Hulu Sungai Selatan dan Tengah, Kotabrau, Banjar, Balangan, dan Tapin. Baca juga Potensi Sumber Daya Alam Batu Bara Kepulauan Nusa Tenggara Daerah penghasil batu bara di Indonesia selanjutnya adalah Kepulauan Nusa Tenggara. Nusa Tenggara Barat Tambang batu bara di Nusa Tenggara Barat terletak di Sumbawa, Dompu, Bima, Lombok Barat, dan Lombok Timur. Nusa Tenggara Timur Tambang batu bara Nusa tenggara Timur terletak di daerah Kupang, Ende, Nagekeo, Manggari, Kupang, dan Sumba Timur. Pulau Sulawesi Pulau Sulawesi juga memiliki banyak daerah penghasil batu bara yang tersebar di Sulawesi Barat, Sulawesi tengah, Sulawesi Selatan, Gorontalo, Sulawesi Utara, Sulawesi Tenggara, Maluku, dan Maluku Utara. Baca juga Daerah Penghasil Bauksit di Indonesia Pulau Papua Papua selain menjadi daerah penghasil emas terbesar di Indonesia, juga merupakan daerah penghasil batu bara. Papua Tambang batu bara di Provinsi Papua terletak di Mimika dan Pegunungan Bintang. Papua Barat Tambang baru bara di Papua Barat terletak di Raja Ampat, Kaimana, dan Sorong. Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Mari bergabung di Grup Telegram " News Update", caranya klik link kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel. - Indonesia merupakan negara yang kaya akan sumber daya alam. Hasil kekayaan sumber daya yang diambil dari alam Indonesia, bersifat surplus lebih dalam memenuhi kebutuhan negara. Sehingga Indonesia dapat menjual sumber daya tersebut dalam bentuk komoditas ke luar negeri melakukan ekspor.Komoditas ekspor Indonesia mencakup udang, kopi, minyak kelapa sawit, kakao, karet, produk tekstil, alas kaki, elektronika, otomotif, furnitur, teh, beras, emas, batubara, gas alam, coalbed methane CBM, dan minyak bumi. Dari komoditas ekspor tersebut, contoh komoditas migas indonesia yang diekspor ke luar negeri adalah gas alam, coalbed methane CBM, dan minyak Bumi, sedangkan sisanya adalah komoditas non-migas. Berikut penjelasannya Minyak Bumi Minyak bumi adalah bahan bakar fosil yang didapatkan dengan cara pengeboran. Hingga saat ini bahan bakar fosil masih memegang peran bahan bakar terpenting di dunia. Minyak bumi bahkan berkontribusi sebanyak 33 persen dalam memenuhi kebutuhan energi juga Diagram Gambar Produksi Minyak Bumi Dilansir dari Indonesia Investments, Indonesia memiliki cadangan minyak sebanyak bpd barrels per hari dengan produksi sekitar hingga bpd pada tahun 2019. Angka tersebut menjadikan Indonesia menjadi salah satu negara pengekspor minyak bumi untuk memenuhi kebutuhan konsumsi energi dunia. Gas Alam Gas alam adalah salah satu kekayaan bumi Indonesia merupakan gas yang didapat dari sisa-sisa makhluk hidup di masa lampau. Gas alam memegang peran penting sebagai 23 persen total penyuplai energi dunia. Pada tahun 2015 Indonesia memproduksi 75 miliar m³ gas alam, mengonsumsi 39,7 miliar m³, dan mengekspor lebih dari setengah produksinya ke luar negeri. Gas alam Indonesia di ekspor dalam bentuk liquefied natural gas LNG. Indonesia merupakan negara pengekspor gas terbesar keempat di dunia setelah Qatar, Malaysia, dan Australia. - Bahan bakar fosil memiliki jenisnya masing-massing, yaitu minyak bumi, batu bara, dan gas alam. Masing-masing bahan bakar fosil digunakan untuk kebutuhan seharu-hari. Misalnya, batu bara digunakan sebagai bahan bakar pembangkit listrik, sehingga listrik bisa mengalir di rumah-rumah. Kemudian mobil menggunakan bahan bakar minyak BBM. Gas digunakan kompor untuk memasak. Dilansir dari Encyclopaedia Britannica 2015, bahan bakar fosil terbentuk dari tumbuhan dan hewan yang mati jutaan tahun atau fosilnya terendap di bawah tanah dan membentuk lapisan-lapisan. Tekanan dan panas di bawah tanah mengubah bangkai itu menjadi minyak, biji batu bara, dan gas. Bahan baakr fosil adalah sumber energi yang tak terbarukan non-renewable energy. Suatu saat, bahan bakar ini akan habis. berikut penjelasan masing-masing bahan bakar fosil Baca juga Gas Alam Proses Terbentuk dan Dampaknya Gas alam Gas atau yang biasa disebut gas alam, adalah gabungan dari beberapa gas yang terbentuk secara perlahan di bawah permukaan bumi. Gas pembentuk gas alam adalah metana, etana, propan, dan butan. Selain terperangkap di bawah tanah atau di atas cadangan minyak bumi, gas juga bisa terbentuk dari pengolahan batu bara. Untuk mengambil gas, dilakukan pengeboran untuk membentuk sumur ke dalam cadangan itu, lalu dibangun pipa. Gas akan naik melalui pipa, lalu diproses. Latihan Soal Online - Latihan Soal SD - Latihan Soal SMP - Latihan Soal SMA Kategori Semua Soal ★ SD Kelas 4 / IPS Tema 7 Subtema 3 SD Kelas 4Emas, minyak dan batubara adalah hasil produksi dari sektor ….A. PertanianB. PertambanganC. PeternakanD. IndustriPilih jawaban kamu A B C D E Latihan Soal SD Kelas 1Latihan Soal SD Kelas 2Latihan Soal SD Kelas 3Latihan Soal SD Kelas 4Latihan Soal SD Kelas 5Latihan Soal SD Kelas 6Latihan Soal SMP Kelas 7Latihan Soal SMP Kelas 8Latihan Soal SMP Kelas 9Latihan Soal SMA Kelas 10Latihan Soal SMA Kelas 11Latihan Soal SMA Kelas 12Preview soal lainnya PTS Bahasa Indonesia Semester 2 Genap SMP Kelas 8 › Lihat soalDibawah ini yang tidak merupakan syarat-syarat yang harus dipenuhi saat menulis teks ulasan adalah …A. Penulis sudah pernah membaca, menonton atau mengamati karya yang akan diulasB. Penulis harus bersifat objektifC. Penulis harus dapat membandingkan karya yang diulas dengan karya lainD. Penulis harus menggunakan kalimat yang formal Grammar › Lihat soalWhich is correct? A. Sharon has made this drawing yesterday. B. Sharon made this drawing yesterday. Materi Latihan Soal LainnyaBahasa Indonesia Tema 2 SD Kelas 3Possessive - Bahasa Inggris SD Kelas 3PKn - SD Kelas 4PPKn SD Kelas 4UTS Bahasa Indonesia Semester 2 Genap SMP Kelas 7IPA SD Kelas 2Seni Budaya Bab 3 SMP Kelas 8Tema 4 SD Kelas 5Pengenalan Kimia SMA Kelas 10Biologi SMA Kelas 12Cara Menggunakan Baca dan cermati soal baik-baik, lalu pilih salah satu jawaban yang kamu anggap benar dengan mengklik / tap pilihan yang tersedia. Tentang Soal Online adalah website yang berisi tentang latihan soal mulai dari soal SD / MI Sederajat, SMP / MTs sederajat, SMA / MA Sederajat hingga umum. Website ini hadir dalam rangka ikut berpartisipasi dalam misi mencerdaskan manusia Indonesia. Dengan tingkat produksi saat ini dan apabila cadangan baru tidak ditemukan, cadangan batubara global diperkirakan habis sekitar 112 tahun ke depan. Cadangan batubara terbesar ditemukan di Amerika Serikat, Russia, Republik Rakyat Tiongkok RRT, dan India. Produsen Batubara Terbesar pada Tahun 2016¹ Negara Volume Produksisetara juta ton minyak China Amerika Serikat Australia India Indonesia Russia Afrika Selatan ¹ bahan bakar padat komersil sebagai contoh batubara bituminous coal, anthracite batubara keras, batubara lignite and muda sub-bituminousSumber BP Statistical Review of World Energy 2017 Batubara di Indonesia Produksi & Ekspor Batubara Indonesia Indonesia adalah salah satu produsen dan eksportir batubara terbesar di dunia. Sejak tahun 2005, ketika melampaui produksi Australia, Indonesia menjadi eksportir terdepan batubara thermal. Porsi signifikan dari batubara thermal yang diekspor terdiri dari jenis kualitas menengah antara 5100 dan 6100 cal/gram dan jenis kualitas rendah di bawah 5100 cal/gram yang sebagian besar permintaannya berasal dari Cina dan India. Berdasarkan informasi yang disampaikan oleh Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral Indonesia, cadangan batubara Indonesia diperkirakan habis kira-kira dalam 83 tahun mendatang apabila tingkat produksi saat ini diteruskan. Berkaitan dengan cadangan batubara global, Indonesia saat ini menempati peringkat ke-9 dengan sekitar persen dari total cadangan batubara global terbukti berdasarkan BP Statistical Review of World Energy. Sekitar 60 persen dari cadangan batubara total Indonesia terdiri dari batubara kualitas rendah yang lebih murah sub-bituminous yang memiliki kandungan kurang dari 6100 cal/gram. Ada banyak kantung cadangan batubara yang kecil terdapat di pulau Sumatra, Jawa, Kalimantan, Sulawesi dan Papua, namun demikian tiga daerah dengan cadangan batubara terbesar di Indonesia adalah1. Sumatra Selatan2. Kalimantan Selatan3. Kalimantan Timur Industri batubara Indonesia terbagi dengan hanya sedikit produsen besar dan banyak pelaku skala kecil yang memiliki tambang batubara dan konsesi tambang batubara terutama di Sumatra dan Kalimantan. Sejak awal tahun 1990an, ketika sektor pertambangan batubara dibuka kembali untuk investasi luar negeri, Indonesia mengalami peningkatan produksi, ekspor dan penjualan batubara dalam negeri. Namun penjualan domestik agak tidak signifikan karena konsumsi batubara dalam negeri relatif sedikit di Indonesia. Toh dalam beberapa tahun terakhir terjadi peningkatan penjualan batubara domestik yang pesat karena pemerintah Indonesia berkomitmen terhadap program energi ambisiusnya menyiratkan pembangunan berbagai pembangkit listrik, yang sebagian besar menggunakan batubara sebagai sumber energi karena Indonesia memiliki cukup banyak cadangan batubara. Selain itu, beberapa perusahaan pertambangan besar di Indonesia misalnya penambang batubara Adaro Energy telah berekspansi ke sektor energi karena harga komoditas yang rendah membuatnya tidak menarik untuk tetap fokus pada ekspor batubara, sehingga menjadi perusahaan energi terintegrasi yang mengkonsumsi batubara mereka sendiri. Ekspor batubara Indonesia berkisar antara 70 sampai 80 persen dari total produksi batubara, sisanya dijual di pasar domestik. Produksi, Ekspor, Konsumsi & Harga Batubara 2014 2015 2016 2017 2018 2019 Produksidalam juta ton 458 461 456 461 425¹ 400¹ Ekspordalam juta ton 382 375 365 364 311¹ 160¹ Domestikdalam juta ton 76 86 91 97 114¹ 240¹ Harga HBAUSD/ton ¹ proyeksi 2007 2008 2009 2010 2011 2012 2013 Produksidalam juta ton 217 240 254 275 353 412 474 Ekspordalam juta ton 163 191 198 210 287 345 402 Domestikdalam juta ton 61 49 56 65 66 67 72 Harga HBAUSD/ton Sumber Indonesian Coal Mining Association APBI & Ministry of Energy and Mineral Resources Selama tahun 2000-an, "boom komoditas" menjadikan industri pertambangan batubara sangat menguntungkan karena harga batubara cukup tinggi. Oleh karena itu, banyak perusahaan Indonesia dan keluarga kaya memutuskan untuk mengakuisisi konsesi pertambangan batubara di pulau Sumatera atau Kalimantan pada akhir tahun 2000an. Waktu itu batubara dikenal sebagai "emas baru". Apa yang mendorong peningkatan produksi dan ekspor batubara di Indonesia pada waktu itu? Batubara adalah kekuatan dominan di dalam pembangkitan listrik. Paling sedikit 27 persen dari total output energi dunia dan lebih dari 39 persen dari seluruh listrik dihasilkan oleh pembangkit listrik bertenaga batubara karena kelimpahan jumlah batubara, proses ekstrasinya yang relatif mudah dan murah, dan persyaratan-persyaratan infrastruktur yang lebih murah dibandingkan dengan sumberdaya energi lainnya. Indonesia memiliki cadangan batubara kualitas menengah dan rendah yang melimpah. Jenis batubara ini dijual dengan harga kompetitif di pasar internasional ikut disebabkan karena upah tenaga kerja Indonesia yang rendah. Indonesia memiliki posisi geografis strategis untuk pasar raksasa negara-negara berkembang yaitu RTT dan India. Permintaan untuk batubara kualitas rendah dari kedua negara ini telah naik tajam karena banyak pembangkit listrik bertenaga batubara baru yang telah dibangun untuk mensuplai kebutuhan listrik penduduknya yang besar. Negara tujuan utama untuk ekspor batubara Indonesia adalah China, India, Jepang dan Korea Selatan. Selama "tahun-tahun kejayaannya" batubara menyumbang sekitar 85 persen terhadap total penerimaan negara dari sektor pertambangan. Harga Batubara Acuan HBA Indonesia Bulan 2012 2013 2014 2015 2016 2017 Januari Februari Maret April Mei Juni Juli Augustus September Oktober November Desember Rata-Rata dalam USD/tonSumber Ministry of Energy and Mineral Resources Prospek Masa Depan Sektor Pertambangan Batubara Indonesia Boom komoditas pada era 2000-an menghasilkan keuntungan yang signifikan untuk perusahaan-perusahaan yang bergerak di dalam ekspor batubara. Kenaikan harga komoditas ini - sebagian besar - dipicu oleh pertumbuhan ekonomi di negara-negara berkembang. Kendati begitu, situasi yang menguntungkan ini berubah pada saat terjadi krisis keuangan global pada tahun 2008 ketika harga-harga komoditas menurun begitu cepat. Indonesia terkena pengaruh faktor-faktor eksternal ini karena ekspor komoditas terutama untuk batubara dan minyak sawit berkontribusi untuk sekitar 50% dari total ekspor Indonesia, sehingga membatasi pertumbuhan PDB tahun 2009 sampai 4,6% yang boleh dikatakan masih cukup baik, terutama didukung oleh konsumsi domestik. Pada semester 2 tahun 2009 sampai awal tahun 2011, harga batubara global mengalami rebound tajam. Kendati begitun, penurunan aktivitas ekonomi global telah menurunkan permintaan batubara, sehingga menyebabkan penurunan tajam harga batubara dari awal tahun 2011 sampai tengah 2016. Selain dari lambatnya pertumbuhan ekonomi global dan pelemahan tajam perekonomian RRT, penurunan permintaan komoditas, ada pula faktor lain yang berperan. Pada era boom komoditi 2000-an yang menguntungkan, banyak perusahaan pertambangan baru yang didirikan di Indonesia sementara perusahaan-perusahaan tambang yang sudah ada meningkatkan investasi untuk memperluas kapasitas produksi mereka. Hal ini menyebabkan kelebihan suplai yang sangat besar dan diperburuk oleh antusiasme para penambang batubara di tahun 2010-2013 untuk memproduksi dan menjual batubara sebanyak mungkin - karena rendahnya harga batubara global - dalam rangka menghasilkan pendapatan dan keuntungan. Pada paruh kedua 2016 harga batubara melonjak ke level yang kita lihat awal 2014, sehingga memberikan angin segar ke industri pertambangan. Kenaikan harga ini dipicu oleh pulihnya harga minyak mentah, meningkatnya permintaan batubara domestik di Indonesia seiring dengan kembalinya pembangkit listrik tenaga batu bara baru, namun yang lebih penting lagi yaitu kebijakan penambangan batubara China. China, produsen dan konsumen batubara terbesar di dunia, memutuskan untuk memangkas hari produksi batubara domestiknya. Alasan utama mengapa China ingin mendorong harga batu bara ke level yang lebih tinggi pada paruh kedua tahun 2016 adalah tingginya rasio kredit bermasalah non-performing loans, atau NPLs di sektor perbankan China. Rasio NPLnya meningkat menjadi 2,3 persen pada tahun 2015. Alasan utama yang menjelaskan kenaikan rasio NPL ini adalah perusahaan pertambangan batubara China yang mengalami kesulitan untuk membayar hutangnya kepada bank. Namun, mengingat aktivitas ekonomi global masih agak suram, arah harga batubara dalam jangka pendek hingga menengah sangat bergantung pada kebijakan batubara China. Walaupun kesadaran global telah dibangun untuk mengurangi ketergantungan pada bahan bakar fosil, perkembangan sumber energi terbarukan tidak menunjukkan indikasi bahwa ketergantungan pada bahan bakar fosil terutama batubara akan menurun secara signifikan dalam waktu dekat, sehingga batubara terus menjadi sumber energi vital. Kendati begitu, teknologi batubara bersih dalam pertambangan batubara akan sangat diperlukan di masa mendatang sebagian karena faktor komersil dan Indonesia diharapkan akan terlibat secara aktif di dalam proses tersebut sebagai salah satu pelaku utama di sektor pertambangan batubara. Teknologi batubara bersih ini difokuskan untuk mengurangi emisi yang dihasilkan oleh pembangkit listrik bertenaga batubara namun teknologi ini belum berkembang cukup baik. Kegiatan-kegiatan hulu yang terkait dengan pertambangan batubara, seperti pengembangan waduk-waduk coalbed methane CBM yang potensinya banyak dimiliki oleh Indonesia, telah mulai mendapatkan perhatian belakangan ini. Kebijakan Pemerintah Indonesia mempengaruhi industri pertambangan batubara nasional. Untuk memperoleh suplai dalam negeri, Kementerian Energi dan Sumberdaya Mineral Indonesia meminta para produsen batubara untuk mencadangkan jumlah produksi tertentu untuk konsumsi dalam negeri domestic market obligation. Selain itu, Pemerintah dapat menyetel pajak ekspornya untuk mengurangi ekspor batubara. Selama beberapa tahun terakhir Pemerintah menyatakan keinginan untuk meningkatkan konsumsi domestik batubara sehingga batubara mensuplai sekitar 30% dari pencampuran energi nasional pada tahun 2025 Bauran Energi Indonesia Energy Mix 2011 Energy Mix 2025 Minyak Bumi 50% 23% Batubara 24% 30% Gas Alam 20% 20% Energi Terbarukan 6% 26% Sumber Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral ESDM Update terakhir pada 5 April 2018

emas minyak bumi dan batubara adalah hasil produksi dari sektor