finishing pada produk meja kayu adalah dengan
Karenafinishing adalah proses yang akan memberikan kesan terhadap barang yang kita buat, maka kita perlu menyatukan konsep finishing dengan konsep barang yang kita buat. Nah, berikut ini akan kami bahas 5P proses finishing produk furniture. Dalam pembahasan berikut, kami menggunakan bahan finishing water based dari Bio Industri untuk lebih
HargaMeja Trembesi Murah Finishing terbaru - Jika Anda ingin membeli Meja Trembesi Murah Finishing namun masih bingung dengan harga yang ditawarkan, berikut ini adalah daftar harga Meja Trembesi Murah Finishing murah terbaru yang bersumber dari beberapa toko online Indonesia. Anda bisa mencari produk ini di Toko Online yang mungkin jual Meja Trembesi Murah Finishing.
Kamimenggunakan beberapa tipe bahan finishing, diantaranya: 1. Melamine. Bahan finishing ini cocok untuk produk mebel minimalis karena sifatnya mampu menutupi pori-pori kayu secara maksimal sehingga harapannya kesan modern lebih terasa. 2. NitroCellulose (NC) Kami biasanya menyebutnya dengan NC. Biasanya kami gunakan untuk produk mebel ukiran
Cobalihat katalog meja tamu minimalis finishing harganya mulai Rp 185.000 tersebar di berbagai toko online, bandingkan jual Meja Tamu Minimalis Finishing ori dan Meja Tamu Minimalis Finishing kw dengan harga murah Pastikan memilih produk Meja Tamu Minimalis Finishing sesuai dengan budget dan tentunta kami sarankan untuk memakai produk Meja
PengertianDasar-Dasar Finishing Kayu. Secara umum yang dimaksud dengan pekerjaan finishing adalah pekerjaan tahap akhir dari suatu proses pembuatan produk furniture/mebel yang akan menentukan tampilan akhir dari mebel tersebut. Pada saat ini proses finishing lebih dikenal sebagai proses aplikasi cat. Proses yang dilakukan adalah melakukan
mơ quan hệ với người yêu cũ. ARCHIFYNOW > TIPS & IDEAS > Mengenal Particle Board Kayu Olahan Multiguna yang Ramah Lingkungan ©Shutterstock Di antara kayu olahan, particle board adalah salah satu jenis yang paling sering digunakan. Pernah menjadi material furnitur berkelas pada masa awal kemunculannya di tahun 1940-1950-an, kini particle board telah menjadi bagian hidup sehari-hari yang dianggap terjangkau. Hal ini tidak lepas dari berbagai kelebihan particle board. Kali ini, kami akan sajikan sekilas fakta, kelebihan dan kekurangan, jenis, serta fungsi dari particle board. Apa itu particle board?Particle board adalah salah satu jenis kayu olahan yang sering digunakan sebagai alternatif pengganti kayu keras. Dalam kelompok kayu olahan, particle board termasuk dalam kategori fiberboard dengan kepadatan rendah low-density. Particle board juga dikenal sebagai chipboard. Particle board termasuk dalam jenis kayu olahan modern yang tertua. Gagasan pembuatan particle board telah muncul pada akhir 1870-an. Namun, mesin pembuatannya baru dipatenkan pada 1932 oleh penciptanya, Max Himmelheber. Pabrik particle board pertama Torfit Werke AG berada di Bremen, Jerman. Particle board menjadi populer pada akhir 1940-an saat terjadi kelangkaan plywood. Dibanding kayu keras, plywood merupakan material furnitur yang terjangkau pada masa itu.©ShutterstockApa material particle board?Particle board dibuat dari sisa-sisa produk kayu seperti bubuk gergaji, sisa pasahan kayu, atau partikel serpihan kayu. Particle board dibuat melalui 4 tahap chipping, drying, gluing, mat forming, pressing, serta trimming & sanding. Chipping adalah proses penghancuran kayu atau sisa kayu menjadi butiran kayu ukuran-ukuran tertentu. Butiran-butiran kayu ini kemudian dikeringkan dalam proses drying sebelum diaduk dengan lem dalam proses gluing. Lem yang menjadi pengikat tersebut umumnya dipilih dari jenis resin sintetis seperti lem, ditambahkan pula zat antijamur dan api, zat pengeras hardener, dan emulsi lilin untuk mengurangi serapan air dan menstabilkan bentuknya. Selanjutnya, adonan ini dihamparkan dalam proses mat forming sebelum akhirnya melalui proses pressing, yaitu dipres dalam keadaan panas menjadi suatu papan. Dalam proses trimming & sanding, lembaran-lembaran papan yang tercipta kemudian dikeringkan, dipotong, dan dirapikan agar siap jual.©ShutterstockKelebihan dan kekurangan particle board Dibandingkan material sejenisnya, particle board memiliki kelebihan yang paling nyata dari sisi harga. Harganya jauh lebih terjangkau daripada kayu kualitas menengah, premium, serta kayu olahan lainnya seperti plywood, blockboard, dan board memiliki sifat mudah diolah untuk berbagai keperluan. Ketersediaannya melimpah dalam berbagai bentuk potongan, ukuran, dan ketebalan tertentu. Tak hanya itu, particle board pun ramah lingkungan karena dibuat dari limbah segi struktur, particle board bersifat tidak mudah melengkung atau penyok. Permukaannya yang rata membuatnya cocok untuk ditempeli lapisan laminasi dekoratif ataupun veneer kayu. Particle board memiliki bobot ringan sehingga mudah diangkut. Perawatannya pun mudah. ©Zeno LivingSayangnya, particle board bisa mengembang, melengkung, dan berubah warna jika dihadapkan pada kondisi udara yang lembap berair. Karena bersifat lunak dan memiliki kepadatan rendah, particle board akan mudah rusak jika tidak hati-hati dalam perlakuannya. Particle board juga tidak bisa menyangga beban kimiawi dalam pembuatannya, particle board bisa saja menimbulkan masalah kesehatan karena mengandung resin formaldehid yang seiring waktu dapat melepaskan gas formaldehid yang particle board dan fungsinyaAda berbagai tipe particle board. Berdasarkan ukuran butiran atau partikel kayu penyusunnya, terdapat jenis particle board lapis tunggal dan particle board lapis tiga. Particle board lapis tunggal terdiri dari partikel kayu berukuran sama. Tipe ini cocok dilapis veneer atau laminasi plastik. Particle board lapis tiga terdiri dari lapisan partikel kayu besar yang diapit oleh lapisan-lapisan partikel kayu kecil yang rapat. Karena permukaannya sangat rata, particle board ini dapat dicat. Selain itu, ada pula graded-density particle board, melamine particle board, cement-bonded particle board, laminated particle board, serta veneered particle particle board strukturnya mirip particle board lapis tiga, hanya saja susunan partikel kayunya lebih teratur, yaitu makin mengecil ukuran partikel kayunya dari bagian tengah ke bagian pinggir. Jenis graded-density particle board adalah material yang umum dibuat furnitur dan kabinet. Barangkali ada yang bertanya, “Apa maksud meja particle board dengan finishing melamine?” Jawabannya adalah meja melamine particle board yang dibuat dengan menempelkan kertas dekorasi melamin pada permukaan particle board di bawah panas dan tekanan tinggi. Particle board melamine umum digunakan sebagai panel furnitur, dinding, lemari pakaian, pelapis dinding, dan dapur modular.©ShutterstockCement-bonded particle board adalah perpaduan particle board dan semen dengan komposisi 60% semen, 20% partikel kayu, dan 20% air. Karena perpaduan ini, particle board semen bersifat tahan lembap, api, rayap, dan pembusukan sehingga sering digunakan untuk dinding dan cover permanen lantai beton di daerah dengan kelembapan tinggi. Particle board jenis ini juga dimanfaatkan sebagai bahan produk furnitur tahan api. Veneered particle board adalah particle board yang diberi lapisan veneer pada permukaannya. Veneer adalah lembaran kayu sangat tipis dengan ketebalan sekitar 0,01 cm yang umum ditempelkan pada kayu olahan, termasuk pada particle board. Veneer berfungsi menambah kekuatan struktur dan mempercantik penampilan kayu olahan. Jenis ini banyak digunakan sebagai material pintu, lemari kayu, furnitur, serta bahan finishing interior dan lantai. Laminated particle board adalah perpaduan antara lapisan plastik laminasi yang ditempelkan pada salah satu atau masing-masing sisi particle board. Paduan ini menghasilkan particle board yang sangat kuat dan tahan terhadap retak, kelembapan, dan benturan. Laminated particle board banyak digunakan sebagai papan pintu, dinding, furnitur, lantai, dan dekorasi interior.©Graha Irass InteriorBaca juga Mengenal MDF, Jenis Papan yang Terbuat dari Serpihan KayuDemikian artikel singkat tentang particle board, si kayu olahan multiguna yang ramah lingkungan. Temukan pula berbagai pengetahuan dan fakta menarik seputar material untuk hunian kesayangan Anda, hanya di Archify. Wahyu Untara Contributor Greetings from Yogyakarta, Indonesia! Wahyu is a writer and translator who started his career since 2000s as a freelance writer for local and national publisher. His strong interest to the beauty of architecture motivates him to write for ArchifyNow since 2019.
Industri Barokah Jaya merupakan industri yang terletak di Desa Turus Gede Rembang. Industri ini memproduksi krupuk rambak. Salah satu proses produksinya adalah pemotongan krupuk yang dilakukan operator dengan posisi duduk di kursi kecil dingklik dan krupuk yang akan dipotong diletakkan di lantai. Berdasarkan observasi awal, operator mengalami rasa sakit pada bagian tubuh tertentu. Hal ini mengakibatkan target produksi menjadi tidak optimal. Melihat kondisi kerja tersebut perlu dilakukan perancangan kursi dan meja kerja pada stasiun pemotongan. Untuk merancang fasilitas kerja tersebut digunakan data antropometri tubuh operator di Industri Barokah Jaya, keluhan-keluhan selama bekerja dan waktu proses pemotongan krupuk. Hasil penelitian ini adalah rancangan meja dan kursi kerja pada stasiun pemotongan. Berdasarkan implementasi dihasilkan perbandingan kondisi awal dan akhir sebagai berikut kondisi sebelum perancangan, waktu baku dan output standar adalah 9,068 detik/unit dan 396 unit/jam. Setelah perancangan, waktu baku dan output standar adalah 7,377 detik/unit dan 468 unit/jam. Terjadi peningkatan produktivitas sebesar 18,18 %. Discover the world's research25+ million members160+ million publication billion citationsJoin for free Jurnal Ilmiah Teknik Industri, Vol. 10, No. 2, Desember 2011 ISSN 1412-686978 PERANCANGAN MEJA DAN KURSI KERJA YANG ERGONOMIS PADA STASIUN KERJA PEMOTONGAN SEBAGAI UPAYA PENINGKATAN PRODUKTIVITAS Agung Kristanto1, Dianasa Adhi Saputra2Abstrak Industri Barokah Jaya merupakan industri yang terletak di Desa Turus Gede Rembang. Industri ini memproduksi krupuk rambak. Salah satu proses produksinya adalah pemotongan krupuk yang dilakukan operator dengan posisi duduk di kursi kecil dingklik dan krupuk yang akan dipotong diletakkan di lantai. Berdasarkan observasi awal, operator mengalami rasa sakit pada bagian tubuh tertentu. Hal ini mengakibatkan target produksi menjadi tidak optimal. Melihat kondisi kerja tersebut perlu dilakukan perancangan kursi dan meja kerja pada stasiun pemotongan. Untuk merancang fasilitas kerja tersebut digunakan data antropometri tubuh operator di Industri Barokah Jaya, keluhan-keluhan selama bekerja dan waktu proses pemotongan krupuk. Hasil penelitian ini adalah rancangan meja dan kursi kerja pada stasiun pemotongan. Berdasarkan implementasi dihasilkan perbandingan kondisi awal dan akhir sebagai berikut kondisi sebelum perancangan, waktu baku dan output standar adalah 9,068 detik/unit dan 396 unit/jam. Setelah perancangan, waktu baku dan output standar adalah 7,377 detik/unit dan 468 unit/jam. Terjadi peningkatan produktivitas sebesar 18,18 %. Kata kunci meja kerja, kursi kerja, antropometri, ergonomis Pendahuluan Industri Barokah Jaya adalah sebuah industri yang bergerak dalam bidang industri makanan ringan khususnya krupuk rambak. Dalam proses produksinya, untuk menghasilkan produk krupuk tersebut meliputi beberapa tahapan yaitu proses pengadukan pencampuran bahan baku, perebusan, pemotongan, pengupasan dari cetakan, penjemuran, pengumpulan, pengepakan. Dari hasil observasi dan tanya jawab langsung dengan pekerja di Industri Barokah Jaya, pada stasiun kerja pemotongan menunjukkan beberapa keluhan dari para pekerja yang merasa kurang nyaman pada saat melakukan pekerjaannya. Pada stasiun pemotongan, pekerja melakukan pekerjaannya dengan kondisi kerja duduk di kursi yang terlalu kecil tanpa meja dengan posisi kerja kaki tertekuk dan badan membungkuk, membuat para pekerja pada saat proses bekerja tidak dapat duduk dengan nyaman, sehingga sering mengalami kesemutan, pegal-pegal, dan cepat merasa lelah gambar 1. Hal ini mengakibatkan jumlah output yang dihasilkan pada stasiun pemotongan tidak optimal yaitu rata-rata hanya 2300 unit/hari, sedangkan target produksi adalah 2600 unit/hari. Tidak adanya fasilitas kerja yang sesuai dan sikap kerja yang salah ini akan menjadi penyebab turunnya produktivitas dan terjadinya masalah-masalah pada tubuh pekerja. 1Program Studi Teknik Industri Universitas Ahmad Dahlan Kampus III Jalan Prof. Dr. Soepomo, SH., Janturan, Warungboto, Umbulharjo Yogyakarta 55164. Email 2 Program Studi Teknik Industri Universitas Ahmad Dahlan Kampus III Jalan Prof. Dr. Soepomo, SH., Janturan, Warungboto, Umbulharjo Yogyakarta 55164. Naskah diterima 1 Nopember 2011, direvisi 10 Nopember 2011, disetujui 1 Desember 2011 Kristanto/Perancangan Meja dan Kursi yang Ergonomis …/ JITI, 102, Des 2011, pp. 78-87 79 Berdasarkan latar belakang tersebut maka dilakukan penelitian dengan judul “Perancangan Meja dan Kursi Kerja Yang Ergonomis Pada Stasiun Kerja Pemotongan Sebagai Upaya Peningkatan Produktivitas Kerja”. Dengan adanya penelitian tersebut diharapkan mampu menghasilkan desain kursi dan meja kerja pemotongan dan dapat memperbaiki posisi kerja operator, serta mengurangi kelelahan sehingga produktivitas kerja akan tercapai dan pekerja merasa Efektif, Nyaman, Aman, Sehat dan Efisien ENASE dalam bekerja. Gambar 1. Kondisi awal operator pemotongan Landasan Teori Istilah ergonomi mulai dicetuskan pada tahun 1949, akan tetapi aktivitas yang berkenaan dengannya telah bermunculan puluhan tahun yang sebelumnya. Definisi Ergonomi Istilah ergonomi berasal dari bahasa latin yaitu “Ergon” dan “Nomos“ hukum alam dan dapat didefinisikan sebagai studi tentang aspek – aspek manusia dalam lingkungan kerjanya yang ditinjau secara anatomi, fisiologi, psikologi, engineering, managemen dan desain atau perancangan. Ergonomi berkenaan pula dengan optimasi, efisiensi, kesehatan, keselamatan dan kenyamanan manusia di tempat kerja, di rumah, dan tempat rekreasi. Di dalam ergonomi dibutuhkan studi tentang ergonomi dimana manusia, fasilitas kerja dan lingkungannya saling berinteraksi dengan tujuan utama yaitu menyesuaikan suasana kerja dengan manusianya. Ergonomi disebut juga sebagai “Human Factor”. Ergonomi juga digunakan oleh berbagai macam ahli atau professional pada bidangnya masing-masing, misalnya seperti ahli anatomi, arsitektur, perancangan produk ergonomi, fisika, fisioterapi, terapi pekerjaan, psikologi dan teknik ergonomi. Aspek-aspek Pendekatan Ergonomi Berkaitan dengan perancangan stasiun kerja dalam industri, ada beberapa aspek pendekatan ergonomis yang harus dipertimbangkan, antara lain 1. Sikap dan Posisi Kerja. 2. Kondisi Lingkungan Kerja. 3. Efisiensi Ekonomi Gerakan dan Pengaturan Fasilitas Kerja. Perancangan Produk Perancangan dan pembuatan produk merupakan bagian yang sangat besar dari semua kegiatan teknik yang ada. Kegiatan perancangan dimulai dengan didapatkannya persepsi tentang kebutuhan manusia, kemudian disusul oleh penciptaan konsep produk, kemudian diakhiri dengan pembuatan dan pendistribusian produk. Keberadaan produk di dunia ditempuh melalui suatu tahap-tahap siklus kehidupan, yaitu 1. Ditemukan kebutuhan produk Kristanto/Perancangan Meja dan Kursi yang Ergonomis …/ JITI, 102, Des 2011, pp. 78-87 80 2. Perancangan dan pengembangan produk 3. Pembutan dan pendistribusian produk 4. Pemanfaatan produk pengoperasian dan perawatan produk 5. Pemusnahan. Perancangan produk adalah sebuah proses yang berawal pada ditemukannya kebutuhan manusia akan suatu produk sampai diselesaikannya gambar dan dokumen hasil rancangan yang dipakai sebagai dasar pembuatan produk. Hasil rancangan yang dibuat menjadi produk akan menghasilkan produk yang dapat memenuhi kebutuhan manusia. Proses perancangan sangat mempengaruhi produk sedikitnya dalam tiga hal yang sangat penting, yaitu 1. Biaya pembuatan produk 2. Kualitas produk 3. Waktu penyelesaian produk Konsep Perancangan atau Desain Desain dapat diartikan sebagai salah satu aktivitas luas dari inovasi desain dan teknologi yang digagaskan, dibuat, dipertukarkan melalui transaksi jual-beli dan fungsional. Untuk menilai suatu hasil akhir dari produk sebagai kategori nilai desain yang baik biasanya ada tiga unsur yang mendasari, yaitu fungsional, estetika, dan ekonomi. Desain yang baik berarti mempunyai kualitas fungsi yang baik, tergantung pada sasaran dan filosofi mendesain pada umumnya, bahwa sasaran berbeda menurut kebutuhan dan kepentingannya, serta upaya desain berorientasi pada hasil yang dicapai, dilaksanakan dan dikerjakan seoptimal mungkin. Ergonomi merupakan salah satu dari persyaratan untuk mencapai desain yang qualified, certified, dan customer need. Ilmu ini akan menjadi suatu keterkaitan yang simultan dan menciptakan sinergi dalam pemunculan gagasan, proses desain, dan desain final periksa gambar 2. Skema Design Management. Antropometri dan Aplikasi dalam Perancangan Fasilitas Kerja Istilah antropometri berasal dari kata “anthro” yang berarti manusia dan “metri” yang berarti ukuran. Secara definitif antropometri adalah studi yang berkaitan dengan pengukuran dimensi tubuh manusia. antropometri berperan penting dalam bidang perancangan industri, perancangan pakaian, ergonomi, dan arsitektur. Dalam bidang-bidang tersebut, data statistik tentang distribusi dimensi tubuh dari suatu populasi diperlukan untuk menghasilkan produk yang optimal. Perubahan dalam gaya kehidupan sehari-hari, nutrisi, dan komposisi etnis dari masyarakat dapat membuat perubahan dalam distribusi ukuran tubuh misalnya dalam bentuk epidemik kegemukan, dan membuat perlunya penyesuaian berkala dari koleksi data antropometri. Gambar 2. Skema Design Management Gambar 3. Ukuran Antropometri dalam Rancangan Sumber Sritomo Wignjosoebroto, 2008 Kristanto/Perancangan Meja dan Kursi yang Ergonomis …/ JITI, 102, Des 2011, pp. 78-87 81 Adapun ukuran yang akan digunakan dalam perancangan dapat dilihat pada gambar 3. Antropometri dengan karateristik fisik tubuh manusia, bentuk dan kekuatan serta penerapan dari data tersebut untuk penanganan masalah desain. Penerapan data antropometri ini akan dapat dilakukan jika tersedia nilai rata-rata dan standar deviasi dari suatu distribusi normal. Adapun distribusi normal ditandai dengan adanya nilai yang menayatakan sama dengan atau lebih rendah dari nilai tersebut. Misalnya 95% populasi berada dengan atau lebih rendah dari 95 persentil, 5% populasi berada sama dengan atau lebih 5 persentil. Besarnya nilai persentil dapat ditentukan dari tabel probabilitas distribusi normal. Pemakaian nilai-nilai persentil yang umum diaplikasikan dalam perhitungan data antropometri dapat dijelaskan dalam tabel 1. Definisi Produktivitas Produktivitas sering diidentifikasikan dengan efisiensi dalam arti suatu rasio antara keluaran output dan masukan input. Beberapa faktor yang menjadi masukan atau input dalam menentukan tingkat produktivitas adalah 1. Tingkat pengetahuan Degree of Knowledge 2. Kemampuan teknis Technical Skill Tabel 1. Distribusi Normal dan Perhitungan Persentil PersentilPerhitungan1-stX − 2,325χ2,5-thX −1,96χ5-thX −1,64χ10-thX −1,28χ50-thX90-thX +1,28χ97-thX +1,96χ99-thX + 2,325χDistribusi Normal dengan Data Antropometri 95-th Persentil Sumber Stevenson,1989; Nurmianto, 1991Sumber Sritomo Wignjosoebroto, 2000 Metodologi kerja dan pengaturan organisasi Managerial skill Motivasi kerja Berdasarkan hal tersebut diatas maka produktivitas secara umum dapat diformulasikan sebagai berikut Produktivitas = outputinputmeasurable + inputinvisible 1 Untuk mengukur produktivitas kerja dari tenaga kerja manusia, operator mesin, dapat diformulasikan sebagai berikut ProduktivitasTenaga kerja= output 2 – output 1∑output 1x 100% 2 Metodologi Penelitian Objek penelitian adalah fasilitas kerja pada stasiun pemotongan di Industri Krupuk Barokah Jaya. Adapun yang menjadi alat pengumpulan data dalam penelitian ini adalah sebagai berikut Kristanto/Perancangan Meja dan Kursi yang Ergonomis …/ JITI, 102, Des 2011, pp. 78-87 82 1. Alat tulis. 2. Stopwacth. 3. Meteran/ penggaris 4. Kamera foto. 5. Papan Pengamatan. Gambar 5. Flowchart Penelitian Hasil Penelitian dan Pembahasan Data Antropometri Rancangan Meja dan Kursi Kerja Pemotongan Gambar fasilitas kerja dan posisi kerja pada aktivitas pemotongan di Industri Barokah Jaya setelah perancangan ulang dapat dilihat pada gambar 6. Gambar 6. Posisi kerja operator setelah perancangan Kristanto/Perancangan Meja dan Kursi yang Ergonomis …/ JITI, 102, Des 2011, pp. 78-87 83 Waktu Baku dan Output Standar Dalam menentukan besarnya produktivitas untuk kondisi sebelum dan sesudah perancangan dapat diketahui dengan output yang dihasilkan dan waktu kerja yang digunakan oleh operator. Adapun waktu baku dan output standar pada aktivitas pemotongan Industri Barokah Jaya sebelum dan setelah perancangan dapat dilihat pada tabel 2. Tabel 2. Data Waktu Baku dan Output Standar Produktivitas Dari hasil pengolahan data, sebelum dan sesudah dilakukan perancangan diperoleh data peningkatan produktivitas dapat dilihat pada tabel 3 Tabel 3. Data Peningkatan Produktivitas No Waktu Proses Penurunan waktu baku Peningkatan Produktivitas detik/unit % unit/jam % 1 Pemotongan krupuk 1,4082 16 72 18,18 Pendapatan yang Dihasilkan sebelum dan sesudah Perancangan Sebelum Perancangan Dengan diketahuinya output standar yang dihasilkan pada kondisi sebelum perancangan, maka kita dapat menganalisis berapa pendapatan yang akan diperoleh dari output standar tersebut. Dengan output standar sebesar 396 unit/jam dimana pekerjaan tersebut dilakukan dalam 6 jam kerja efektif, sehingga dalam satu hari dihasilkan 2376 unit/hari. Sedangkan isi satu pak krupuk adalah 100 buah krupuk, sehingga dalam satu hari dihasilkan 23,76 pak/hari. Dan kemudian untuk harga 1 pak krupuk adalah maka pendapatan yang diperoleh sebesar Rp perhari. b. Setelah Perancangan Dengan diketahuinya output standar yang dihasilkan pada kondisi setelah perancangan, maka kita dapat menganalisis berapa pendapatan yang akan diperoleh dari output standar tersebut. Dengan output standar sebesar 468 unit/jam dimana pekerjaan tersebut dilakukan dalam 6 jam kerja efektif, sehingga dalam satu hari dihasilkan 2808 unit/hari. Sedangkan isi satu pak krupuk adalah 100 buah krupuk, sehingga dalam satu hari dihasilkan 28,08 pak/hari. Dan kemudian untuk harga 1 pak krupuk adalah maka pendapatan yang diperoleh sebesar Rp perhari. Dari hasil tersebut maka terjadi peningkatan pendapatan dari sebelum perancangan Rp Dan setelah perancangan Rp Terjadi peningkatan sebesar Rp Hasil perhitungan waktu pemotongan, produktivitas dan pendapatan perhari seperti pada tabel 4. Tabel 4. Perbandingan keseluruhan kondisi sebelum dan setelah perancangan No Keterangan Waktu baku detik/unit Output Standar unit/jam 1. Proses pemotongan sebelum perancangan 9,0848 396 2. Proses pemotongan setelah perancangan 7,6766 468 Kristanto/Perancangan Meja dan Kursi yang Ergonomis …/ JITI, 102, Des 2011, pp. 78-87 84 Perbandingan Kondisi Sebelum Perancangan Kondisi Setelah Perancangan Waktu Baku 9,0848 detik/unit 7,6766 detik/unit Output Standar 396 unit/jam 468 unit/jam Peningkatan Pendapatan Rp. Peningkatan Produktivitas 18,18 % Efisiensi Waktu % Analisis Biaya Rincian biaya dalam pembuatan meja dan kursi digunakan untuk mengetahui berapa total biaya yang dikeluarkan dalam pembuatan meja dan kursi. Adapun perhitungannya biaya bahan baku, bahan penolong dan tenaga kerja pembuatan meja dan kursi adalah sebagai berikut Bahan Baku Kayu Jati Kampung 5 batang Rp. = Rp Kayu Jati Kampung 1½ lmbar Rp. = Rp Busa ½ m2 Rp. = Rp Jok kursi ½ m2 Rp. = Rp Keranjang Loyang Rp. = Rp. Jumlah biaya Bahan Baku = Bahan finishing Dempul ½ kg Rp. = Rp Sanding IMPRA ½ kg Rp. = Rp Amplas 2 lembar Rp. = Rp Lem kuning Fox ¼ kg = Rp Jumlah biaya Bahan finishing = Rp Tenaga Kerja Tenaga kayu = Rp Tenaga finishing = Jumlah biaya tenaga kerja = Total Biaya pembuatan Meja dan Kursi Bahan Baku = Bahan finishing = Rp Tenaga Kerja = Jumlah biaya Pembuatan Meja dan Kursi = Jadi jumlah biaya untuk pembuatan 1 pasang meja dan kursi adalah sebesar Rp. Uji Kelayakan Perancangan Dengan melihat data kuisioner terdahulu, maka kita lakukan lagi uji kelayakan perancangan dengan menggunakan kuisioner. Apakah keluhan-keluhan pekerja pada kuisioner terdahulu dapat berkurang atau semakin bertambah. Kuisioner diberikan pada 3 orang responden yang sama dengan kuisioner awal sebelum perancangan. Pada tabel 5 berikut dapat kita lihat hasil dari kuisioner tersebut Tabel 5. Perbandingan Hasil Kuisioner sebelum dan setelah Perancangan Kristanto/Perancangan Meja dan Kursi yang Ergonomis …/ JITI, 102, Des 2011, pp. 78-87 85 NoBagian Tubuh Sesudah Perancangan Sebelum Perancangan Jumlah RespondenNyamanTidak NyamanNyamanTidak Nyaman1 Punggung3 0 0 3 3 2 Pinggang 3 0 0 3 3 3 Pantat 3 0 0 3 3 4 Paha 3 0 0 3 3 5 Lengan 3 0 1 2 3 6 Lutut 3 0 0 3 3 7 Betis 3 0 0 3 3 Hasil Perancangan Meja dan Kursi Kerja Pemotongan Ukuran meja dan kursi kerja dapat dilihat pada tabel 6. Tabel 6. Ukuran Meja dan kursi kerja No. Bagian Kursi dan Meja Ukuran cm 1. Tinggi Kursi 43,74 2. Panjang Alas Tempat Duduk 41,43 3. Lebar Alas Tempat Duduk 37,03 4. Tinggi Sandaran Kursi 56,9 5. Tinggi Meja Kerja 76,2 6. Panjang Meja 70 7. Lebar Meja54,49 8. Tinggi Tempat Loyang 10 9. Panjang Tempat Loyang 35 10. Lebar Tempat Loyang 30 11. Panjang alat transportasi kerja 100 12. Lebar alat transportasi kerja 30 Kesimpulan 1. Dengan penerapan antropometri ukuran tubuh manusia dalam merancang fasilitas meja dan kursi pada stasiun kerja pemotongan ternyata dapat berpengaruh dalam merubah posisi serta kenyamanan kerja operator yang semula dengan kondisi kerja duduk di kursi yang terlalu kecil dingklik tanpa meja dengan posisi kerja kaki tertekuk dan badan membungkuk menjadi duduk pada kursi sesuai ukuran tinggi popliteal operator. Pada proses pengujian kelayakan perancangan fasilitas meja dan kursi kerja, diperoleh hasil kuisioner dari 3 operator , yang merasakan kenyamanan pada bagian punggung sebanyak 3 responden, pada bagian pinggang 3 responden, pada bagian pantat 3 responden, pada bagian paha 3 responden, pada bagian lengan 3 responden, pada bagian lutut 3 responden, pada bagian betis 3 responden. 2. Perancangan meja dan kursi fasilitas kerja dapat berpengaruh terhadap waktu baku dan output standar untuk penyelesaian pemotongan. Kondisi awal sebelum perancangan waktu bakunya sebesar 9,0848 detik/unit dan output standarnya sebesar 396 unit/jam. Sedangkan waktu baku pada kondisi setelah perancangan sebesar 7,6766 detik/unit dan output standarnya sebesar 468 unit/jam. Hal tersebut berarti terjadi peningkatan output sebanyak 72 unit/jam dan produktivitas sebesar 18,18 %. Kristanto/Perancangan Meja dan Kursi yang Ergonomis …/ JITI, 102, Des 2011, pp. 78-87 86 Gambar 7. Desain Meja dan Kursi Kerja Daftar Pustaka Madyana. 1996. Analisis Perancangan Kerja dan Ergonomi. Universitas Atma Jaya. Jogyakarta. Nurmianto, Eko. 1996. Ergonomi, Konsep Dasar dan Aplikasinya. Edisi pertama. Guna Widya. Jakarta. Kristanto/Perancangan Meja dan Kursi yang Ergonomis …/ JITI, 102, Des 2011, pp. 78-87 87 Santoso S. 2003. Mengolah Data Statistik Secara Profesional. PT. Elex Media Komputindo Kelompok Gramedia. Jakarta. Sutalaksana, Anggawisastra, Tjakarmajaya. 1979. Teknik Tatacara Kerja. Jurusan Teknik Industri Institut Teknologi Bandung. Bandung. Wingjosoebroto, Sritomo. 2000. Ergonomi Studi Gerak dan Waktu Teknik Analisa untuk Peningkatan Produktivitas Kerja. Guna Widya. Edisi Kedua. Jakarta. ... Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana BPPKB kabupaten Sukabumi merupakan salah satu Dinas yang dimiliki oleh pemerintahan kabupaten Sukabumi dan salah satu bidangnya bergerak dalam pendistribusian Alokon/fasilitas kesehatan [5]. Dalam pengolahan data dan persediaan barang belum terkomputerisasi dan belum adanya ketersediaan aplikasi yang menunjang untuk mempermudah pada proses pendistribusian barang alokon [6]. ...... Hal ini dilakukan untuk meminimalisir kesalahan error dan memastikan keluaran yang dihasilkan sesuai dengan yang diinginkan [15]. 5. Pendukung support atau pemeliharaan maintenance ...Wawang Adi DarmaSofi NurtaliaDinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana BPPKB kabupaten Sukabumi merupakan salah satu Dinas yang dimiliki oleh pemerintahan kabupaten Sukabumi dan salah satu bidangnya bergerak dalam pendistribusian Alokon/fasilitas kesehatan, Alokon/fasilitas kesehatan. Dalam pengolahan data dan persediaan barang belum terkomputerisasi dan belum adanya ketersediaan aplikasi yang menunjang untuk mempermudah pada proses pendistribusian barang alokon. BPPKB merupakan salah satu dinas yang tentu telah memakai sistem berupa perangkat komputer dalam menjalankan aktifitas kerja. Sistem ini menekankan sekumpulan elemen yang terdapat dalam suatu organisasi, perusahaan, aspek, dan sudut pandang yang berbeda sesuai dengan keterangan fungsi dalam hal-hal yang berkaitan dengan sistem yang memiliki ciri dan karakteristik tertentu. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pengolahan data yang terkomputerisasi dapat diproses dengan mudah menggunakan Java Desktop dan MYSQL.... Product design is a process that begins with the discovery of the human need for a product to the completion of the drawings and design documents used as the basis for the manufacture of the product. The results of the design that are made into products will produce products that can meet human needs Kristanto, 2011. The tools are designed with attention to the anthropometry of the workers. ...The guitar industry is in Mancasan, Sukoharjo regency is a smallmedium enterprises which carried out finishing process to produceacoustic guitars. All of the process are done manually without anymachine. There is one process called fret wire installation where theoperator is in a static work posture for an extended period of time tohold the work piece. Nordic Body Map NBM assessment showedthat almost all assessed workers have pain in hip and right upperarm. There is indication of Musculoskeletal Disorders MSDS risk inleft upper arm, back, and waist of workers who conduct fret wiresinstallation process. This indication is confirmed using REBA. REBAScore for fret wiring operator is 10, it indicates that the investigationand modification was needed as soon as possible. This arises to aproblem called workers MSDS due to awkward posture. Thisresearch aims to design an ergonomic working table to reduce therisk of musculoskeletal disorder for fret wire installation was used to evaluate working posture to find the specificproblem. In addition, NIDA product development process andanthropometry concept were also implemented to develop workingtable based on the problem previously found. The result is theproposed working table which specifications are has adjustablesystem on the leg of the table, features a lock to hold the guitarhead, a support with a pad for the neck and body of the guitar, awork tool area and a half-coil fret wire arrangement, and a curvedtable base so that the operator is in a comfortable position and isclose to the work piece.... Penelitian Achiraeniwati & Rejeki, 2010 membuktikan dengan pemakaian fasilitas hasil rancangan perbaikan dengan metode antropometri dan RULA dapat menjamin tingkat kenyamanan, keselamatan dan kesehatan kerja dalam waktu yang lama. Penelitian Kristanto & Saputra, 2011 membuktikan dengan penerapan antropometri ukuran tubuh manusia dalam merancang fasilitas meja ternyata dapat berpengaruh dalam merubah posisi serta kenyamanan kerja operator. Selain itu, Perancangan meja dan kursi fasilitas kerja dapat berpengaruh terhadap waktu baku dan output standar untuk penyelesaian pemotongan. ...UMKM produsen sepatu dan sandal pada sentra Cibaduyut, diketahui memiliki resiko yang cukup tinggi yaitu pada proses pemasangan sole dikarenakan proses pekerjaan yang dilakukan secara terus menerus. Proses pemasangan sole di Home Industri ini masih menggunakan fasilitas kerja yang seadanya. Selain itu pemasangan sole ini sering dilakukan bukan di meja tetapi di paha pekerja, hal ini sangat membahayakan pekerja karena memiliki resiko kecelakaan yang cukup tinggi, sehingga para pekerja menjadi tidak nyaman pada saat bekerja. Adapun tujuan penelitian ini, merancang alat bantu kerja berupa meja kerja pada stasiun pemasangan sole of shoe dengan material selection agar posisi tubuh pekerja menjadi lebih aman, nyaman dan sehat sehingga mengurangi adanya resiko kecelakaan kerja akibat posisi kerja yang kurang baik dan akan meningkatkan produktivitas kerja. Metode yang digunakan dalam penelitian ini, merupakan metode antropometri untuk mengukur tingkat resiko bahaya dari postur tubuh pekerja yaitu dengan menggunakan metode RULA Rapid Upper Limb Assessment. Perhitungan ini, hanya dilakukan di stasiun sole. Selanjutnya, dengan menggunakan hasil metode RULA dapat dirancang sebuah desain alat bantu kerja berupa meja kerja pemasangan sole of shoe menggunakan software catya yang sesuai berdasarkan raw material selection, serta prinsip mekanika dan UMKM dalam aktivitas bisnis sekarang mulai menyadari pentingnya peran produksi yang mengutamakan unsur humanis melalui praktek Keselamatan dan Kesehatan Kerja K3 sesuai dengan rekomendasi International labour organization ILO. Sejalan dengan hal tersebut praktek perilaku K3 melalui penggunaan alat kerja yang ergonomis untuk meningkatkan kualitas kerja dan produktivitas sangat perlu diketahui oleh pelaku UMKM. Kegiatan PKM ini berupaya memberikan pelatihan dan pendampingan kepada pelaku UMKM kerupuk ikan desa Srowo kecamatan Sidayu berupa pelatihan desain ergonomi terhadap fasilitas produksi. Metode yang digunakan adalah pelatihan dan pendampingan serta monitoring evaluation agar proses pelaksanaan program PKM ini dapat berjalan sesuai rencana, memperoleh hasil sesuai harapan dan tuntas dilaksanakan. Hasil pelatihan desain ergonomi menunjukan bahwa peserta menjadi lebih mengetahui pentingnya perilaku ergonomic untuk kesehatan kerja. Selain itu, peserta juga lebih mengetahui bagaimana cara menyesuaikan alat kerja agar sesuai dengan kondisi tubuh merekaSukirman SyahABSTRAK Pegadaian merupakan tempat penyimpanan barang sebagai jaminan atas konsumen meminjam uang. Pegadaian ini bergerak di bidang persero pegadaian didirikan untuk membantu masyarakat memberikan modal usaha ataupun kebutuhan lainya, perusahaan ini telah memfokuskan dalam bidang usaha pegadaian atau penyimpanan barang. Dalam sebuah pekerjaan tentu kita mengenal yang disebut gaji, pegawai mendapat gaji setiap bulanya. Pegadaian di kota sukabumi adalah sebuah kantor atau intansi yang mempunyai banyak pegawai. Disana masalah memberian gaji masih menggunakan sistem informasi berbasis komputer tapi belum menggunakan DBMS yang bisa mempercepat kerja terutama bagian keuangan karena berhubungan dengan pemberian gaji pegawai sangat memakan waktu dan tenaga. Dalam hal ini mencoba memberikan solusi untuk mempermudah dalam pekerjaan terutama bagian administrasi/keuangan. untuk itu saya mencoba memberikan sebuah program yang bisa menyimpan banyak data yaitu dengan menggunakan sistem informasi database Visual Basic Anwar UlumDS Drajad WibowoSutarya SutaryaThe spread of the Covid-19 virus has now spread throughout the world and has affected various fields, one of which is experiencing this influence, namely the field of work where many companies reduce the number of employees and changes in office work systems, such as companies doing remote work systems where workers do office work. from their homes without having to always come to the office. One of the jobs that use the system is a copywriter. In dealing with this, the author took the initiative to design a desk to support this and give the impression that the office stays focused on doing work and can increase productivity at work, with a design that remains comfortable when used and still pays attention to ergonomic values. Using qualitative research techniques with data expressed in the form of words, sentences and pictures, Sugiyono, 2006; Pratiwi, 2017 designing a minimalist home office desk form that uses a modern style and additional features as support. A product needs to be adapted to the user and the place where the product is placed. This desk product with a minimalist home office desk concept is intended for students, students, and workers. Apart from being a supporter of this desk activity, it can be used as a complement in interior design. Merry SiskaYenita MorenaFerdi FernandoAbstrak-Posisi kerja yang membungkuk dan menumpuknya beban tubuh di kaki pada saat proses membuang hati dan mengupas kulit nanas tidak sesuai dengan kaidah ergonomi. Hal ini dapat mempercepat rasa kelelahan yang dialami pekerja dan bisa mengakibatkan cedera. Penerapan alat pembuang hati dan pengupas kulit nanas yang dirancang berdasarkan data antropometri pekerja di UD Berkat Bersama, lebih ergonomis dari kondisi awal. Alat yang baru dapat mengurangi konsumsi energi pada proses pembuangan hati nanas sebesar 14,5% dan 3,8% untuk proses pengupasan kulit nanas. Waktu baku yang dihasilkan setelah perancangan sebesar 21,6 detik/proses dimana setiap prosesnya alat mampu membuang hati dan mengupas kulit dua nanas secara bersamaan, sehingga mengurangi sebesar 62,5% dari waktu sebelum perancangan. Kata kunci Ergonomi, Konsumsi Energi, Waktu Kerja. Abstract-Working in bent position and stacked body weight on legs when throwing the peel pineapple hearts and not in accordance with the rules of ergonomics. It can speed up the sense of fatigue experienced by workers and could lead to injury. Application of tools and skinner thrower pineapple hearts designed based on anthropometric data of workers in UD Berkat Bersama, more ergonomic than the initial conditions. The new tool can reduce energy consumption in the process of disposal of pineapple hearts of and for the process of stripping the skin of pineapple. The resulting standard time of seconds after the design / process where each process tool able to dispose the hearts and pineapple peel two simultaneously, thereby reducing the of the time before WidodoIsmail FerdiansyahAdi PrasetyoThe table is a furniture that has a basic surface and legs as a buffer that varies in shape and function. The design of this product is intentionally dedicated to the needs of a table that has a large capacity to store food, drinks, and even other tools. But the dimensions of the OS Table is currently felt not to provide comfort to its users. Therefore, the idea arose to redesign the multifunctional table design OS Table to create comfort for its users. This research was conducted using the Anthropometry method. Based on the results of data processing that has been done by collecting anthropometric data, namely Popliteal Height Tpo, Elbow Length to Hands Pst, Sitting Elbow Height Tsd, Coverage of Hands Forward Jtd and Length of Hand Range Prt, then it can be concluded the results of the OS Table redesign by using the 5th percentile for the smallest and the 95th percentile for the largest resulting in the dimensions of the maximum length of the table is 150 cm and the minimum length of the table is 118 cm, the width of the table is 69 cm while the height of the table is 69 cm. This multifunctional table OS Table has been redesigned to achieve an ergonomic dimension, thus providing comfort for the Tables , OS Table, Anthropometry, Ergonomics, Product Design Irma Nur AfiahSchool is one of the places to study. Therefore, it requires facilities to support the sustainability of the process of teaching and learning to teach such as study desks and study chairs. However, when the activity of writing is performed using study desks and chairs, students tend to lean to the front, slouch and dangle their feet. Evaluation of the products ergonomically has to be adjusted with the usage in order that they are not going to cause various negative impacts for students that will take place in both the short term and the long one. As a consequence, this study is important to carry out to minimize the mismatch of study desks and chairs with students and to obtain the redesigned results of study desks and study chairs ergonomically. The anthropometric approach was used for the dimensions of the human body in the design of study desks and chairs. In addition, the biomechanical approach was utilized to evaluate good sitting position for students. The evaluation was observed from the calculation of compression pressure, which is the load that occurs in the neck and lumbar. The results of the design of the proposed study desks and chairs are more ergonomic and can accommodate anthropometric users; hence, parts of the study desks and chair can minimize the complaints perceived by students. Through the biomechanical approach, the results obtained the angle surface of the table of 200, the slope of the seat rest of 100º and the seat slope of 50ºErgonomi Studi Gerak dan Waktu Teknik Analisa untuk Peningkatan Produktivitas Kerja. Guna Widya. Edisi KeduaSritomo WingjosoebrotoWingjosoebroto, Sritomo. 2000. Ergonomi Studi Gerak dan Waktu Teknik Analisa untuk Peningkatan Produktivitas Kerja. Guna Widya. Edisi Kedua. 5. Flowchart PenelitianPapan PengamatanPapan Pengamatan. Gambar 5. Flowchart PenelitianAnalisis Perancangan Kerja dan ErgonomiA M Madyana. 1996. Analisis Perancangan Kerja dan Ergonomi. Universitas Atma Jaya. Konsep Dasar dan Aplikasinya. Edisi pertama. Guna WidyaEko NurmiantoNurmianto, Eko. 1996. Ergonomi, Konsep Dasar dan Aplikasinya. Edisi pertama. Guna Widya. Data Statistik Secara Profesional. PT. Elex Media Komputindo Kelompok GramediaS SantosoSantoso S. 2003. Mengolah Data Statistik Secara Profesional. PT. Elex Media Komputindo Kelompok Gramedia. Tatacara Kerja. Jurusan Teknik Industri Institut Teknologi BandungAnggawisastra SutalaksanaSutalaksana, Anggawisastra, Tjakarmajaya. 1979. Teknik Tatacara Kerja. Jurusan Teknik Industri Institut Teknologi Bandung. Bandung.
Mengetahui karakteristik kayu eboni dapat membantu anda menentukan cara finishing yang tepat. Cara Finishing kayu eboni perlu anda lakukan agar kayu eboni lebih awet digunakan. Selain itu, cara finishing kayu eboni juga membantu anda mendapatkan tampilan kayu eboni yang lebih menarik. Indonesia terkenal sebagai penghasil jenis kayu eksotik. Sebut saja jenis kayu eksotik dari Indonesia seperti kayu sonokeling, kayu ulin, kayu jati dan tidak ketinggalan kayu eboni. Siapa yang belum mengenal kayu eboni? Kayu ini cukup langka jadi tidak heran jika mungkin Anda belum pernah melihatnya. Baca Juga inspirasi rumah dengan pemilihan warna cat plafon ruang tamu yang sesuai Walaupun belum pernah dilihat atau menyentuh kayunya langsung, tidak ada salahnya untuk mengetahui bagaimana cara finishing yang dilakukan pada kayu eboni. Mari kita kenali dulu seperti apakah tampilan eksotik dari kayu eboni dan asal usulnya. Karakteristik Kayu Eboni Kayu eboni merupakan kayu hitam yang berasal dari SUlawesi. Pohon eboni sendiri bernama biologi Diospyros celebica dan merupakan tumbuhan endemik di Sulawesi. Bentuk dari pohonnya adalah lurus dan tegak, ketinggiannya bisa mencapai 40 meter dengan diameter 1 meter. Kulit batang utamanya membentuk alur dan mengelupas kecil kecil dengan warna coklat hitam. Pohon eboni hanya terdapat di Pulau Sulawesi khususnya di hutan primer dan tanah liat atau pasir. Ketinggian tanah setidaknya 600 mdpl. Keindahan dari kayu eboni sendiri membuatnya sudah menjadi bahan ekspor sejak abad ke 18. Peminat dari kayu eboni berasal dari Jepang, Eropa dan Amerika. Kayu yang tidak dilestarikan dan faktor pertumbuhannya yang sangat lambat kini telah masuk di ambang kepunahan. Jadi jika Anda mendapatkan kayu eboni biasanya berasal dari furniture lama dan kini pohon eboni sudah termasuk dalam status rentan. Perlu Anda kenali jenis kayu eboni yang asli yaitu memiliki warna yang gelap dan keutaman. Ciri khasnya terdapat pada belang-belang warna kemerahan. Beberapa eboni memiliki ciri khas dan warna lain yaitu warna dasar putih dengan serat belang warna hitam. Di luar negeri, kayu ini dikenal sebagai Macassar ebony, Coromandel ebony, streaked ebony atau juga black ebony. Walaupun sudah masuk ke dalam proses pengeringan, kayu eboni memiliki masa yang sangat berat melebihi masa air sehingga tidak dapat mengapung. Beberapa olahan kayu eboni adalah furniture, benda ukiran, patung, alat musik, tongkat dan juga kotak perhiasan. Dimanakah Kayu Eboni Bisa Digunakan? Walaupun kayu eboni dapat digunakan baik dalam dan luar ruangan namun penting untuk memutuskan manakah yang akan Anda pilih. Pada dasarnya kayu eksotik seperti eboni ini memberikan hasil terbaik untuk decking, garden furniture dan proyek lainnya yang akan menampilkan luas keindahannya. Kayu ini sangat keras, tahan terhadap perubahan cuaca dan tidak akan memiliki masalah biologi seperti jamur, lumut dan masalah lainnya. Sisi lainnya adalah karena kayu ini bersifat padat maka menimbulkan minyak dengan cepat. Perlu persiapan yang hati-hati dengan pernis atau cat. Pastikan persiapan yang dilakukan memberikan adhesi yang baik sehingga mencegah permukaan kayu tidak menyerap lapisan bahan finishing. Banyak sekali minyak yang dihasilkan kayu keras seperti eboni tidak dapat ditembus oleh lapisan vernis. Produk cat biasa seperti shellac tidak dapat diaplikasikan begitu saja karena tidak akan meresap ke dalam pori kayu. Selain persiapan, faktor yang perlu diperhatikan adalah perlindungan yang diberikan oleh bahan finishing. Cat harus memberikan perlindungan khususnya terhadap perubahan cuaca dan sinar UV. Sinar UV sangat berpotensi untuk merusak warna kayu hingga berubah menjadi patina. Cara Mengamplas Kayu Eboni Pengamplasan adalah kunci dari finishing terbaik khususnya kayu eboni yang dimanfaatkan sebagai lantai. Jika Anda ingin menggunakan lantai kayu eboni bekas sangat penting untuk menghilangkan jejak lapisan cat yang lama khususnya cat yang berbahan minyak. Cat tersebut akan menghalangi lapisan cat baru untuk menyerap. Pengamplasan lantai kayu eboni dapat dimulai dari grit 120 atau 150. Anda wajib menggunakan hand sander atau mesin amplas karena permukaan kayu ini sangat keras. Butuh berhari-hari jika Anda akan mengamplas area yang luas pada permukaan kayu yang sangat keras ini. Jika menggunakan kertas amplas yang terlalu halus maka akan menghalangi pori menjadi terbuka. Kesulitan yang akan muncul adalah lapisan cat akan sulit menembus dan warna yang dihasilkan tidak konsisten. Proses pengamplasan harus diulangi beberapa kali hingga berubah menjadi halus. Arah pengamplasan harus benar agar tidak muncul tanda aneh seperti pusaran, goresan dan pola yang aneh. Perlu diketahui juga kayu eboni yang akan digergaji atau di amplas akan menghasilkan serbuk yang mudah terbakar dan beracun yang dapat melayang di udara selama beberapa hari. Karena tingginya toksisitas kayu hitam dalam bentuk bubuk, penggunaannya dalam pekerjaan konstruksi memerlukan sertifikasi pemerintah di beberapa negara Asia Selatan. Ada banyak jenis produk finishing yang memberikan berbagai macam hasil tampilan berbeda mulai dari sedikit berwarna dan benar-benar buram. Warna yang lembut hingga warna yang tajam bisa Anda pilih untuk finishing kayu eboni. Anda harus memilih warna ini sesuai dengan kebutuhan dan ketersediaan bahan finishing yang ada di pasaran. Ketika menilik dari bahan cat maka sebut saja cat berbahan solvent, cat berbahan air, cat polyurethane yang menghasilkan transparan dan bahan nitrocellulose. Di antara bahan tersebut Anda akan disediakan berbagai pilihan warna yaitu diantaranya adalah warna natural dan transparan. Tampilan natural berfungsi memberikan pigmen pada kayu yang artinya Anda akan memberikan warna seperti warna kayu jati, warna mahoni, warna oak, walnut dan lain sebagainya. Hasil warna yang diberikan tersebut berasal dari bahan cat yang disebut wood stain. Sedangkan untuk finishing transparan Anda tidak perlu menggunakan wood stain atau pigmen apapun. Lapisan yang diberikan adalah pernis, namun untuk menjaga minyak kayu yang naik maka sanding sealer sebagai cat dasar kayu perlu diaplikasikan. Dilihat dari kedua pilihan ini maka hasil finishing transparan lebih cocok diaplikasikan pada kayu eboni. Tanpa adanya aplikasi pigmen atau warna natural apapun, kayu sudah memiliki warna dasar yang eksotis. Tugas Anda adalah untuk mengawetkan tampilan tersebut dan menjaganya agar lebih tahan lama. Hasil transparan yang bisa bertahan lama di antara berbagai jenis bahan cat di atas, cat berbahan dasar air lebih baik dipilih. Cat berbasis air tidak mengandung bahan logam berat yang akan mengubah tampilan transparansi menjadi buram atau menguning. Sheen Level untuk Kayu Eboni Tingkat kilau pada furniture disebut sebagai sheen level, dan inilah yang akan mengubah tampilan seluruh produk kayu. Cara kerjanya adalah memantulkan cahaya yang datang ke penglihatan manusia. Tergantung dengan sudut dan permukaan kayu serta jenis cat yang digunakan. Tampilan lantai kayu yang mengkilap akan memberikan tampilan yang anggun dan berkelas. Selain itu tampilan mengkilap dipilih untuk menyelimuti furniture yang digunakan di luar ruangan. Hal ini dilakukan karena berhubungan dengan perlindungan. Cat yang mengkilap dengan sheen level tinggi disebut dengan glossy, tingkat kilaunya dimulai dari angka 70% hingga 95%. Level yang lebih tinggi lagi disebut dengan mirror karena akan memantulkan cahaya sangat keras. Keunggulan dari tampilan gloss adalah mampu menyamarkan goresan yang muncul. Jadi sedikit kerusakan tidak akan terlalu terlihat pada sheen level ini. Pantulan cahaya pada tingkat ini cukup tinggi, syarat utama untuk mendapatkannya adalah permukaan kayu harus benar-benar rata. Disisi lain Anda juga bisa memilih tampilan matte, matte berada di angka di bawah 19% hingga 10%. Artinya matte berlawanan dengan gloss yang tidak dapat memantulkan cahaya karena tidak memiliki daya pantul yang tinggi. Finishing matte ini hanya cocok diaplikasikan pada furniture atau olahan kayu eboni yang digunakan di dalam ruangan. Karena cat dengan tampilan ini tidak dapat menahan goresan, Anda perlu merawatnya dengan baik sehingga tidak muncul goresan atau kerusakan yang lain. Walaupun tampilannya yang tidak tahan goresan, cat yang digunakan tetap memberikan perlindungan yang sama. Mulai dari panas, kelembaban dan masalah dari jamur atau rayap. Jadi tidak masalah jika Anda memilih tampilan matte untuk kesan natural yang didapatkan. Cara Merawat Furniture Kayu Eboni Lapisan akhir yang diaplikasikan pada kayu biasanya terdiri dari beberapa kategori produk yaitu wax, oil, dan cat berpigmen dan transparan. Wax digunakan untuk memoles kayu sehingga hasilnya tetap transparan dan kini banyak bahan poles lainnya yang bisa digunakan. Oil adalah bahan finishing yang akan meresap kedalam pori kayu mirip wax cara kerjanya dan lebih cair. Sedangkan cat berpigmen atau transparan adalah plitur dan pernis. Hasil akhirnya memberikan lapisan coating yang memberikan perlindungan dari luar. Secara umum, jika kayu eboni telah dipersiapkan dengan baik maka produk apapun bisa lebih mudah diaplikasikan. Cat memiliki ketahanan yang lebih kuat dan tahan lama sementara wax atau oil perlu proses aplikasi berkala tentu saja termasuk perawatan. Sedangkan lapisan cat yang sudah lama digunakan akan muncul retak atau kerusakan yang mengharuskannya dilapisi ulang. Jadi bahan finishing apapun yang Anda pilih pada masanya akan tetap mengalami kerusakan. Wax dan oil sebaiknya digunakan untuk furniture dalam ruangan karena ketidaktahanannya terhadap panas dan akan membuat kayu menyerap air hujan dengan mudah. Sedangkan lapisan cat yang membentuk coating digunakan untuk furniture outdoor yang akan memberikan lapisan film lebih kuat. Cara paling mudah adalah Anda menggunakan lapisan cat transparan untuk kayu eboni baik pada furniture dalam ruangan atau luar ruangan. Selanjutnya Anda bisa melakukan perawatan setiap satu bulan atau semampu Anda dengan bahan poles. Cara ini akan lebih membuat lapisan coating lebih awet dimana durabilitas dan perawatan berjalan bersamaan. Rekomendasi Untuk AndaPemilihan Warna Cat Kayu yang Tepat Menyesuaikan dengan Gaya RumahStandar Cara Pemilihan Meja Belajar Aman dan Ramah LingkunganPemilihan Cat Lantai Kayu Merbau untuk Perlindungan MaksimalTips Memilih Kursi Sofa Ruang Keluarga Gaya Kontemporer yang TepatKetahui Bagaimana Caranya Tepat Memilih Gaya Meja TV MinimalisPernis Kayu Terbaik untuk Finishing Window Seat Gaya KlasikPilihan Menarik LainnyaFinishing Kayu Biovarnish untuk Furniture Cafe Tampil Retro yang UnikMengenal Aneka Jenis Mebel Gaya Minimalis dan Cara FinishingnyaBerkreasi dengan Warna Meja Sudut Skandinavia Cocok untuk LebaranTampilan Furniture Gaya Retro Vintage dengan Cat Kayu Biovarnish4 Ciri Khas Furniture Skandinavian hingga Tahapan FinishingnyaTampilan Warna Patina pada Furnitur Kayu dengan Cat Water BasedCara Mengecat Furniture Kayu untuk Ruangan Tampak IndustrialPernis Kayu yang Tepat untuk Memperindah Desain ScandinavianTips Praktis Memanfaatkan Meja Bundar untuk Menghemat RuanganFurniture Baroque Ciri-Ciri, Pilihan Kayu dan Finishing yang TepatMau Furniture Berkesan Tua? Ikuti 3 Teknik Finishing Kayu Rustic IniCat Kayu Terbaik untuk Mix & Match Desain Mid Century di Indonesia
finishing pada produk meja kayu adalah dengan