gabungan dua kata atau lebih bentuk tidak baku
Sistemkami menemukan 25 jawaban utk pertanyaan TTS gabungan dua kata atau lebihbentuk tidak baku. Kami mengumpulkan soal dan jawaban dari TTS (Teka Teki Silang) populer yang biasa muncul di koran Kompas, Jawa Pos, koran Tempo, dll. Kami memiliki database lebih dari 122 ribu.
Kataberimbuhan adalah kata dasar yang telah mendapatkan imbuhan baik awalan, sisipan, akhiran, maupun gabungan imbuhan. Dalam bahasa Indonesia secara umum bentuk kata itu terdiri atas dua macam, yaitu kata dasar dan kata bentukan. Kata dasar merupakan suatu kata yang utuh dan belum mendapat imbuhan apa pun. Dalam proses pembentukan kata, kata
PengertianKata Majemuk. Kata majemuk, atau sering juga disebut sebagai ' kompositum ', adalah penggabungan dua kata atau lebih yang membentuk makna baru. Masing-masing kata yang membentuk sebuah kata majemuk dapat berdiri sendiri dan memiliki maknanya sendiri. Namun, ketika membentuk sebuah kompositum, gabungan kata tersebut mendapat makna baru yang berbeda dari pembentuknya.
GabunganDua Kata Atau Lebih - Jawaban TTS - Kunci TTS Jawaban TTS Sistem kami menemukan 25 jawaban utk pertanyaan TTS gabungan dua kata atau lebih . Kami mengumpulkan soal dan jawaban dari TTS (Teka Teki Silang) populer yang biasa muncul di koran Kompas, Jawa Pos, koran Tempo, dll. Kami memiliki database lebih dari 122 ribu.
GabunganKata Ialah Kata Lain Dari Frasa, Yang Memiliki Pengertian Penggabungan Dua Kata Atau Lebih Yang Menduduki Satu Fungsi Jabatan Dalam Kalimat Dan Bersifat Nonpredikatif. Sistem kami menemukan 25 jawaban utk pertanyaan tts gabungan 2 kata atau lebih bentuk tidak baku. Adalah gabungan antara kata dasar dengan kata dasar yang membentuk
mơ quan hệ với người yêu cũ. - Dalam Bahasa Indonesia, kata dasar yang telah mendapatkan imbuhan disebut dengan istilah kata berimbuhan. Adapun dari segi terminologi, pengertian kata berimbuhan adalah kata yang terdiri atas awalan, sisipan, akhiran, gabungan awalan, dan akhiran yang ditulis serangkai dengan bentuk dasarnya. Secara umum, dalam Bahasa Indonesia, bentuk kata terdiri atas dua macam, yaitu kata Dasar dan kata bentukan. Mengutip buku Seri Penyuluhan Bahasa Indonesia Bentuk dan Pilihan Kata 2014, kata dasar adalah suatu kata yang utuh dan belum mendapatkan imbuhan apa pun. Dalam proses pembentukan kata, kata dasar merupakan kata yang menjadi dasar bagi bentukan kata lain yang lebih luas. Lazimnya, kata dasar juga disebut sebagai bentuk dasar, kata asal, dan ada pula yang menyebutnya dasar kata. Sementara kata bentukan adalah kata yang sudah dibentuk dari kata dasar dengan menambahkan imbuhan tertentu. Sebagaimana kata dasar, kata bentukan juga memiliki banyak sebutan. Salah satunya ialah kata berimbuhan. Meski sudah umum digunakan dalam bahasa tulis maupun lisan, penulisan kata berimbuhan masih sering keliru. Contoh penulisan kata berimbuhan yang keliru terlihat pada kata merubah, merobah, mengetrapkan, mentrapkan, menterapkan, perobahan, pengetrapan, pentrapan, penglepasan, dan pengrusakan. Penggunaan imbuhan di kata-kata tersebut bisa dikatakan keliru karena proses pengimbuhannya tidak sesuai dengan kaidah yang berlaku. Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, kata robah dan rubah tidak akan ditemukan, kecuali rubah yang berarti binatang sejenis anjing’ Canis vulpes. Kata dasar yang bisa dijumpai dalam kamus adalah ubah, bukan rubah atau robah. Kata dasar ubah jika ditambah dengan awalan meng- maka bentukannya menjadi mengubah. Dengan demikian, imbuhan kata yang baku adalah mengubah, bukan merubah atau merobah. Atas dasar itu, jika kata dasar ubah mendapatkan imbuhan per-…-an, bentukannya menjadi perubahan, bukan perobahan. Kemudian, jika kata dasar ubah memperoleh imbuhan awalan di-, bentukannya menjadi diubah, bukan dirubah atau dirobah. Perincian contoh pemberian imbuhan untuk kata dasar ubah, yang baku dan tidak baku adalah Mengubah baku. Bentuk tidak bakunya, yaitu merubah dan merobah. Diubah baku. Bentuk tidak bakunya, yaitu dirubah dan dirobah. Perubahan baku. Bentuk tidak bakunya, yaitu perobahan. Merujuk kepada Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia PUEBI, berikut contoh cara penulisan sejumlah jenis kata berimbuhan yang Imbuhan awalan, sisipan, akhiran, gabungan awalan, dan akhiran ditulis serangkai dengan bentuk dasarnya. Contohnya adalah berjalan; berkelanjutan; mempermudah; gemetar; lukisan; kemauan; perbaikan. 2. Imbuhan yang diserap dari unsur asing, seperti -isme, -man, -wan, atau -wi, ditulis serangkai dengan bentuk adalah sukuisme; seniman; kamerawan; gerejawi. 3. Bentuk terikat ditulis serangkai dengan kata yang mengikutinya Contohnya adalah adibusana; infrastruktur; proaktif; aerodinamika. 4. Bentuk terikat yang diikuti oleh kata yang berhuruf awal kapital atau singkatan yang berupa huruf kapital dirangkaikan dengan tanda hubung -. Contohnya adalah non-Indonesia; pan-Afrikanisme; pro-Barat; non-ASEAN; anti-PKI. Kemudian, bentuk maha yang diikuti kata turunan yang mengacu pada nama atau sifat Tuhan ditulis terpisah dengan huruf awal kapital. Contohnya adalah Marilah kita bersyukur kepada Tuhan Yang Maha Pengasih. Kita berdoa kepada Tuhan Yang Maha Pengampun Beda halnya dengan, bentuk maha yang diikuti kata dasar yang mengacu kepada nama atau sifat Tuhan, kecuali kata esa, ditulis serangkai. Contohnya adalah Tuhan Yang Mahakuasa menentukan arah hidup kita. Mudah-mudahan Tuhan Yang Mahaesa melindungi kita. - Pendidikan Kontributor Ega KrisnawatiPenulis Ega KrisnawatiEditor Addi M Idhom
NilaiJawabanSoal/Petunjuk FRASE Gabungan dua kata atau lebih bentuk tidak baku FRASA Gabungan dua kata atau lebih; kelompok kata EURASIA Gabungan dua benua Asia dan Eropa FARSA Gabungan dua kata atau lebih bersifat predikatif DIMER Senyawa yang terjadi dari gabungan dua molekul yang sama SAKAROSA Gula majemuk yang tersusun dari gabungan dua jenis gula sederhana glukosa dan fruktosa PEPTIDA Kim gabungan dua asam amino atau lebih yang dihubungkan oleh ikatan -CO-NH- untuk membentuk protein CATUR Empat dipakai dalam gabungan dengan bentuk lain; - windu tiga puluh dua tahun; - wulan empat bulan SUPERPOSISI Fis dua buah getaran atau lebih yang dapat diimpitgabungkan untuk membentuk satu getaran atau gelombang gabungan yang merupakan kombinasi yang tidak saling berinteraksi ASBUT Istilah yang terjadi dari gabungan dua kata asap dan kabut smog, terjadi pd daerah industri yang berudara kotor dan berhawa dingin mengandung gas-g... GABUNGAN 1 ikatan; 2 himpunan atau perserikatan yang terjadi atas beberapa perkumpulan; 3 Kim a gabungan dua zat atau lebih yang membentuk zat baru; b reaksi ... CAMPURAN 1 sesuatu yang dicampur; 2 gabungan; kombinasi; 3 tidak asli; peranakan; 4 sistem yang terdiri atas dua atau lebih komponen yang tidak homogen; ~ gas... PRISMA ...alami pembiasaan; - segitiga bentuk tertutup oleh gabungan dua daerah berbentuk segitiga dan tiga daerah berbentuk persegi panjang ... POPULASI 1 seluruh jumlah orang atau penduduk dalam suatu daerah; 2 jumlah orang atau pribadi yang mempunyai ciri-ciri yang sama; 3 jumlah penghuni baik manus... PERMUKAAN ... udaranya; ~ kerucut Mat permukaan yang merupakan gabungan semua garis yang melalui sebuah titik dan memotong sebuah lengkung yang tetap; ~ kerucut li... KATA ...erba bantu; - keterangan à adverbia; - majemuk gabungan dua kata atau lebih yang menyatakan satu pengertian; - nama à nomina; - abstrak à nomin... KAMUS Buku yang berisi daftar kosakata suatu bahasa yang disusun secara alfabetis dengan disertai penjelasan makna dan keterangan lain yang diperlukan sert... FREKUENSI Mat 1 jumlah kejadian yang lengkap atau fungsi muncul dalam suatu waktu; pada bidang elektronik, biasanya mengacu pada banyaknya gelombang yang diula... DWI Dua PADUAN Gabungan TWO Bahasa inggrisnya dua IPDA Inspektur polisi dua DUPLEKS Karton Berlapis Dua FUSI Gabungan; peleburan NI Dua Jepang
- Dalam pelajaran Bahasa Indonesia, terdapat proses penggabungan kata yang dikenal juga dengan pemajemukan kata. Dilansir dari buku Bahasa Indonesia, gabungan kata adalah proses penyusunan dari dua kata yang berbeda dan membentuk makna baru. Umumnya gabungan kata ditemukan dalam penulisan. Dalam penulisannya, gabungan kata meski memperhatikan unsur imbuhan yang melengkapinya. Pasalnya, gabungan kata terdiri dari kata majemuk dan gabungan kata yang hanya diikuti salah satu imbuhan awalan atau akhiran biasanya ditulis terpisah. Sementara gabungan kata yang diapit awalan dan akhiran ditulis dengan cara serangkai. Kendati demikian, tidak semua gabungan kata tanpa imbuhan ditulis terpisah, gabungan kata yang dianggap sudah padu ditulis serangkai. Berikut contoh-contoh penulisan gabungan kata yang masih sering keliru beserta pembetulannya. kerjasama keliru -> kerja sama pembetulan terimakasih keliru -> terima kasih pembetulan sepakbola keliru -> sepak bola pembetulan olah raga keliru -> olahraga pembetulan antar kota keliru -> antarkota pembetulan halal bihalal keliru -> halalbihalal pembetulan garisbawahi keliru -> garis bawahi pembetulan menggaris bawahi keliru -> menggarisbawahi pembetulan bertanggungjawab keliru -> bertanggung jawab pembetulan mempertanggung jawabkan keliru -> mempertanggungjawabkan pembetulan Cara menuliskan gabungan kata Gabungan kata dapat dibagi menjadi lima jenis cara penulisan. Berikut cara penulisan lima jenis gabungan kata sebagaimana yang dilansir dari laman PUEBI Daring. 1. Unsur gabungan kata yang lazim disebut kata majemuk, termasuk istilah khusus, ditulis terpisah. Misalnya duta besar model linear kambing hitam persegi panjang orang tua rumah sakit jiwa simpang empat meja tulis mata acara cendera mata 2. Gabungan kata yang dapat menimbulkan salah pengertian ditulis dengan membubuhkan tanda hubung - di antara unsur-unsurnya. Misalnya anak-istri pejabat anak dan istri dari pejabat anak istri-pejabat anak dari istri pejabat ibu-bapak kami ibu dan bapak kami ibu bapak-kami ibu dari bapak kami buku-sejarah baru buku sejarah yang baru buku sejarah-baru buku tentang sejarah baru 3. Gabungan kata yang penulisannya terpisah tetap ditulis terpisah jika mendapat awalan atau akhiran. Misalnya bertepuk tangan menganak sungai garis bawahi sebar luaskan 4. Gabungan kata yang mendapat awalan dan akhiran sekaligus ditulis serangkai. Misalnya dilipatgandakan menggarisbawahi menyebarluaskan penghancurleburan pertanggungjawaban 5. Gabungan kata yang sudah padu ditulis serangkai. Misalnya acapkali adakalanya apalagi bagaimana barangkali beasiswa belasungkawa bilamana bumiputra darmabakti dukacita hulubalang kacamata kasatmata kilometer manasuka matahari olahraga padahal peribahasa perilaku puspawarna radioaktif saptamarga saputangan saripati sediakala segitiga sukacita sukarela syahbandar wiraswata Baca juga Apa itu Kata Ulang dan Bagaimana Cara Menuliskannya? Macam-macam Kata Hubung Konjungsi, Fungsi dan Contohnya Cara Menuliskan Singkatan dan Akronim yang Benar Menurut PUEBI - Pendidikan Kontributor Ega KrisnawatiPenulis Ega KrisnawatiEditor Alexander Haryanto
Ilustrasi menulis. shutterstock Dalam penggunaan Bahasa Indonesia yang baik dan benar, terdapat aturan untuk menggunakan bahasa baku. Bahasa baku ini menjadi suatu pedoman bagi masyarakat Indonesia dalam berbahasa Indonesia. Itulah kenapa, kita harus mempelajari kata baku dan tidak baku beserta artinya. Mengetahui kata baku dan tidak baku beserta artinya menjadi penting, karena faktanya, terdapat banyak penyimpangan yang sering terjadi dalam aturan baku tersebut. Hal ini tidak lepas dari adanya pengaruh lingkungan, di mana setiap daerah di Indonesia memiliki logat atau dialek yang berbeda. Perbedaan inilah yang membuat pengucapan kata baku jadi menyimpang. Kata-kata yang menyimpang ini biasa disebut dengan kata tidak baku. Di tengah komunikasi masyarakat, penggunaan kata tidak baku justru lebih populer dibandingkan kata baku. Sedangkan kata baku, lebih sering digunakan untuk acara dan komunikasi formal, kuliah, atau dalam tulisan sastra dan penelitian. Untuk menyegarkan kembali ingatan terkait kata baku dan tidak baku, berikut kata baku dan tidak baku beserta artinya yang kami lansir dari situs resmi Kamus Besar Bahasa Indonesia KBBI, 2 dari 5 halaman Kata Baku dan Tidak Baku beserta Artinya A-E Abjad Baku = Abjat Tidak Baku, kumpulan huruf aksara berdasarkan urutan yang lazim dalam bahasa tertentu Artinya. Advokat =Adpokat, ahli hukum yang berwenang sebagai penasihat atau pembela perkara dalam pengadilan. Afdal = Afdol, lebih baik; lebih utama. Akhirat = Akherat, alam setelah kehidupan di dunia; alam baka. Aktif = Aktip, giat bekerja, berusaha. Aktivitas = Aktifitas, keaktifan; kegiatan. Ambeien = Ambeyen, puru sembilik; wasir. Al Quran = Alquran, kitab suci umat Islam yang berisi firman Allah yang diturunkan kepada Nabi Muhammad saw. dengan perantaraan malaikat Jibril untuk dibaca, dipahami, dan diamalkan sebagai petunjuk atau pedoman hidup bagi umat manusia. Andal = Handal, dapat dipercaya. Apotek = Apotik, toko tempat meramu dan menjual obat berdasarkan resep dokter serta memperdagangkan barang medis; rumah obat. Asas = Azas, dasar sesuatu yang menjadi tumpuan berpikir atau berpendapat. Astronaut = Astronot, awak pesawat ruang angkasa; kosmonaut; antariksawan. Atlet = Atlit, olahragawan, terutama yang mengikuti perlombaan atau pertandingan kekuatan, ketangkasan, dan kecepatan. Atmosfer = Atmosfir, lapisan udara yang menyelubungi bumi sampai ketinggian 300 km terutama terdiri atas campuran berbagai gas, yaitu nitrogen, oksigen, argon, dan sejumlah kecil gas lain. Balsam = Balsem, minyak kental yang mengandung minyak damar dan minyak asiri, terasa panas jika digosokkan pada kulit sebagai obat sakit kepala, masuk angin, dan sebagainya. Batalion = Batalyon, kesatuan tentara yang merupakan bagian dari resimen 300— orang. Baterai = Batere, alat untuk menghimpun dan membangkitkan aliran listrik. Becermin = Bercermin, melihat muka atau diri sendiri dalam cermin air dan sebagainya. Blanko = Blangko, formulir cek yang telah ditandatangani oleh penarik tanpa dicantumkan jumlah uang yang harus dibayar. Bus = Bis, kendaraan bermotor angkutan umum yang besar, beroda empat atau lebih, yang dapat memuat penumpang banyak. Cabai = Cabe, tanaman perdu yang buahnya berbentuk bulat panjang dengan ujung meruncing, apabila sudah tua berwarna merah kecokelat-cokelatan atau hijau tua, berisi banyak biji yang pedas rasanya. Capai = Capek. Cedera = Cidera, artinya perselisihan; pertengkaran. Cokelat = Coklat, pohon yang termasuk jenis tanaman daerah panas, tingginya antara 5—6 m, berbunga dan berbuah sepanjang tahun, buahnya berwarna ungu atau kuning bergantungan pada batang yang besar, bentuknya lonjong, panjangnya antara 15—20 cm, mengandung biji seperti kacang-kacangan antara 50—100 biji, biasa diolah menjadi bubuk atau kristal, dibuat minuman atau makanan lezat lainnya. Desain = Desaign, kerangka bentuk; rancangan. Detail = Detil, bagian yang kecil-kecil yang sangat terperinci. Detergen = Deterjen, bahan pembersih pakaian seperti sabun yang tidak dibuat dari lemak atau soda dan berupa tepung atau cairan. Diagnosis = Diagnosa, penentuan jenis penyakit dengan cara meneliti memeriksa gejala-gejalanya. Efektif = Efektip, ada efeknya akibatnya, pengaruhnya, kesannya. Efektivitas = Efektifitas, keefektifan. Ekstrakurikuler = Ekstrakulikuler, berada di luar program yang tertulis di dalam kurikulum. Elite = Elit, orang-orang terbaik atau pilihan dalam suatu kelompok. Esai = Esei, karangan prosa yang membahas suatu masalah secara sepintas lalu dari sudut pandang pribadi penulisnya. 3 dari 5 halaman Kata Baku dan Tidak Baku beserta Artinya F-K Fondasi = Pondasi, dasar bangunan yang kuat, biasanya terdapat di bawah permukaan tanah tempat bangunan itu didirikan; fundamen. Frasa = Frase, gabungan dua kata atau lebih yang bersifat nonpredikatif. Foto = Photo, potret, gambaran. Geladi = Gladi, berlatih. Gizi =Giji, zat makanan pokok yang diperlukan bagi pertumbuhan dan kesehatan badan. Gua = Goa, liang lubang besar pada kaki gunung dan sebagainya. Gubuk = Gubug, rumah kecil biasanya yang kurang baik dan bersifat sementara. Hektare = Hektar, satuan ukuran luas m2 atau 100 are disingkat ha. Hierarki = Hirarki, urutan tingkatan atau jenjang jabatan pangkat kedudukan. Higienis = Higenis, berkenaan dengan atau sesuai dengan ilmu kesehatan. Hipotesis = Hipotesa, sesuatu yang dianggap benar untuk alasan atau pengutaraan pendapat teori, proposisi, dan sebagainya meskipun kebenarannya masih harus dibuktikan. Ijazah = Ijasah, surat tanda tamat belajar. Ikhlas = Ihlas, bersih hati; tulus hati. Imbau = Himbau, memanggil; menyebut nama orang. Indera = Indra, alat untuk merasa, mencium bau. mendengar, melihat, meraba, dan merasakan sesuatu secara naluri intuitif. Insaf = Insyaf, sadar akan; mengerti benar akan; yakin benar akan. Isap = Hisap, memasukkan menarik ke dalam dengan kekuatan hawa. Istri = Isteri, wanita perempuan yang telah menikah atau yang bersuami. Izin = Ijin, pernyataan mengabulkan tidak melarang dan sebagainya; per-setujuan membolehkan. Intelijen = Intelejen, orang yang bertugas mencari meng-amat-amati seseorang; dinas rahasia. Interogasi = Interograsi, pertanyaan, pemeriksaan terhadap seseorang melalui pertanyaan lisan yang bersistem Jagat = Jagad, bumi; dunia; alam. Jemaah = Jamaah, kumpulan atau rombongan orang beribadah. Jenderal = Jendral, kelompok pangkat perwira tinggi dalam angkatan darat. Karier = Karir, perkembangan dan kemajuan dalam kehidupan, pekerjaan, jabatan, dan sebagainya. Kategori = Katagori, bagian dari sistem klasifikasi golongan, jenis pangkat, dan sebagainya. Komplet = Komplit, lengkap; genap; tidak kurang suatu apa Konkret = Konkrit, nyata; benar-benar ada berwujud, dapat dilihat, diraba, dan sebagainya. Kreativitas = Kreatifitas, kemampuan untuk mencipta; daya cipta. Kuitansi = Kwitansi, surat bukti penerimaan uang Kiai = Kyai, sebutan bagi alim ulama cerdik pandai dalam agama Islam. Kuesioner = Kuisioner, alat riset atau survei yang terdiri atas serangkaian pertanyaan tertulis, bertujuan mendapatkan tanggapan dari kelompok orang terpilih melalui wawancara pribadi atau melalui pos; daftar pertanyaan. 4 dari 5 halaman Kata Baku dan Tidak Baku beserta Artinya L-O Legalisasi = Legalisir, pengesahan menurut undang-undang atau hukum. Lemari = Almari, peti besar tempat menyimpan sesuatu seperti buku, pakaian. Lembap = Lembab, mengandung air tentang hawa dan sebagainya. Lubang = Lobang, liang. Makhluk = Mahluk, sesuatu yang dijadikan atau yang diciptakan oleh Tuhan seperti manusia, binatang, dan tumbuh-tumbuhan. Manajemen = Managemen, penggunaan sumber daya secara efektif untuk mencapai sasaran. Manajer = Manager, orang yang mengatur pekerjaan atau kerja sama di antara berbagai kelompok atau sejumlah orang untuk mencapai sasaran. Mandek = Mandeg, berhenti. Masyhur = Mashur, dikenal orang banyak; terkenal; kenamaan. Matang = Mateng, sudah tua dan sudah sampai waktunya untuk dipetik, dimakan, dan sebagainya tentang buah-buahan. Memerhatikan = Memperhatikan, melihat lama dan teliti; mengamati; menilik. Memerintah = Memperintah, memberi perintah; menyuruh melakukan sesuatu. Memesona = Mempesona, sangat menarik perhatian; mengagumkan. Memopulerkan = Mempopulerkan, menjadikan populer. Mengapa = Kenapa, kata tanya untuk menanyakan sebab, alasan, atau perbuatan. Mengubah = Merubah, menjadikan lain dari semula. Menteri = Mentri, kepala suatu departemen anggota kabinet, merupakan pembantu kepala negara dalam melaksanakan urusan pekerjaan negara. Menyontek = Mencontek, menggocoh dengan sentuhan ringan; mencungkil bola dan sebagainya dengan ujung kaki. Menyukseskan = Mensukseskan, menjadikan berhasil; menjadikan beruntung. Merek = Merk, tanda yang dikenakan oleh pengusaha pabrik, produsen, dan sebagainya pada barang yang dihasilkan sebagai tanda pengenal; cap tanda yang menjadi pengenal untuk menyatakan nama dan sebagainya. Meterai = Materai, cap tanda berupa gambar yang tercantum pada kertas atau terukir terpateri dan sebagainya pada kayu, besi, dan sebagainya; cap; tera; segel. Metode = Metoda, cara teratur yang digunakan untuk melaksanakan suatu pekerjaan agar tercapai sesuai dengan yang dikehendaki; cara kerja yang bersistem untuk memudahkan pelaksanaan suatu kegiatan guna mencapai tujuan yang ditentukan. Miliar = Milyar, seribu juta. Museum = Musium, gedung yang digunakan sebagai tempat untuk pameran tetap benda-benda yang patut mendapat perhatian umum, seperti peninggalan sejarah, seni, dan ilmu; tempat menyimpan barang kuno. Nahas = Naas, sial; celaka; malang terutama dihubungkan dengan hari, bulan, dan sebagainya yang dianggap kurang baik menurut perhitungan. Nakhoda = Nahkoda, juragan pemimpin perahu kapal. Napas = Nafas, udara yang diisap melalui hidung atau mulut dan dikeluarkan kembali dari paru-paru. Nasihat = Nasehat, ajaran atau pelajaran baik; anjuran petunjuk, peringatan, teguran yang baik. Negeri = Negri, tanah tempat tinggal suatu bangsa. Objek = Obyek, hal, perkara, atau orang yang menjadi pokok pembicaraan. Objektif = Obyektif, mengenai keadaan yang sebenarnya tanpa dipengaruhi pendapat atau pandangan pribadi. Omzet = Omset, jumlah uang hasil penjualan barang dagangan tertentu selama suatu masa jual. Orang Tua = Orangtua, ayah ibu kandung. 5 dari 5 halaman Kata Baku dan Tidak Baku beserta Artinya P-Z Paham = Faham, pengertian. Pembaruan = Pembaharuan, belum pernah ada dilihat sebelumnya. Penasihat = Penasehat, panitia yang diangkat untuk memberikan nasihat tentang suatu hal. Perajin = Pengrajin, orang yang bersifat rajin. Permukiman = Pemukiman, bagian kota wilayah besar yang khusus digunakan untuk tempat tinggal penduduk. Persentase = Presentase, bagian dari keutuhan yang dinyatakan dengan persen. Perusak = Pengrusak, orang atau alat untuk merusakkan. Praktik = Praktek, pelaksanaan secara nyata apa yang disebut dalam teori. Prancis = Perancis, salah satu nama negara di Eropa. Prangko = Perangko, tanda pembayaran biaya pos biasanya berupa kertas persegi bergambar. Ramai = Rame, riuh rendah tentang suara, bunyi. Rapi = Rapih, baik, teratur, dan bersih; apik. Saksama = Seksama, teliti; cermat. Saraf = syaraf, perubahan kata-kata. Sekadar = Sekedar. Sekretaris = Sekertaris, orang pegawai, anggota pengurus yang diserahi pekerjaan tulis-menulis, atau surat-menyurat, dan sebagainya. Seprai = Seprei, kain alas tempat tidur, ditempatkan di atas kasur tempat tidur, dipan. Silakan = Silahkan, sudilah kiranya kata perintah yang halus. Sistem = Sistim, perangkat unsur yang secara teratur saling berkaitan sehingga membentuk suatu totalitas. Subjek = Subyek, pokok pembicaraan; pokok bahasan. Sutera = Sutra, benang halus dan lembut yang berasal dari kepompong ulat sutra. Syukur = Sukur, rasa terima kasih kepada Allah. Teladan = Tauladan, sesuatu yang patut ditiru atau baik untuk dicontoh tentang perbuatan, kelakuan, sifat, dan sebagainya. Tenteram = Tentram, aman; damai tidak terdapat kekacauan. Trofi = Tropi, yang diperoleh sebagai tanda kenang-kenangan atas kemenangan atau keberhasilan dalam perburuan, olahraga, dan sebagainya dalam bentuk piala, patung kecil, dan sebagainya; hadiah berupa uang atau barang bagi yang memenangi atau menjuarai turnamen olahraga. Teoretis = Teoritis, berdasar pada teori; menurut teori. Terampil = Trampil, cakap dalam menyelesaikan tugas; mampu dan cekatan. Urgen = Urgent, mendesak sekali pelaksanaannya; sangat penting gawat, mendesak, memerlukan tindakan segera. Ustaz = Ustad / Ustadz, guru agama atau guru besar laki-laki. Utang = Hutang, uang yang dipinjam dari orang lain. Vila = Villa, rumah mungil di luar kota atau di pegunungan; rumah peristirahatan. Wali Kota = Walikota, kepala kota madya; kepala wilayah kota administratif. Wujud = Ujud, rupa dan bentuk yang dapat diraba. Zamzam = Zam-Zam, mata air di Mekah di Masjidilharam yang muncul pada zaman Nabi Ibrahim. Zaman = Jaman, jangka waktu yang panjang atau pendek yang menandai sesuatu; masa. [ank]
- Gabungan kata menjadi salah satu unsur penting dalam penulisan bahasa Indonesia. Gabungan kata harus ditulis dengan tepat sesuai aturan yang berlaku. Untuk penulisan dan penggunaannya sudah diatur dalam Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia PUEBI.Pengertian gabungan kata Menurut Rahma Barokah dalam buku Berfikir Cerdas dengan Bahasa Indonesia 2021, gabungan kata adalah gabungan morfem dasar yang mana seluruhnya memiliki status sebagai kata dengan pola fonologis, gramatikal serta semantis yang khusus, sesuai kaidah bahasa yang bersangkutan. Gabungan kata juga bisa dimaknai ketika suatu kata terdiri atas kata awalan dan diberi akhiran. Hampir seluruh bentuk gabungan kata diberi awalan dan akhiran. Beberapa penulisannya pun juga diberi tanda hubung - agar tidak menimbulkan salah juga Pengertian Huruf Vokal dan Diftong beserta Penggunaannya Unsur gabungan kata Dilansir dari situs Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Kemdikbud, gabungan kata memiliki tiga unsur penting, yakni Gabungan kata dapat membentuk kataAdalah gabungan antara kata bentuk terikat dengan kata ekstra + kurikuler atau pra + sejarah. Gabungan kata yang membentuk kata majemukAdalah gabungan antara kata dasar dengan kata dasar yang membentuk makna rumah sakit, meja makan, tumpang tindih. Gabungan kata yang membentuk frasaAdalah gabungan dua atau lebih kata yang sifatnya tidak rambut panjang, gunung tinggi, rumah besar. Jenis dan contoh kalimat gabungan kata Mengutip dari buku Panduan Menulis Naskah Ilmiah 2019 karya Krisna S. Yogiswari, gabungan kata memiliki beberapa jenis yang dapat dilihat sesuai dengan ketentuan atau aturannya dalam PUEBI. Berikut penjelasannya Unsur gabungan kata yang lazim disebut kata majemuk, termasuk istilah khusus ditulis terpisah. Contoh 1 Sewaktu bertamasya ke kebun binatang, kami membeli banyak cendera mata. Kata cendera mata’ merupakan bentuk unsur gabungan kata yang lazim disebut kata majemuk.
gabungan dua kata atau lebih bentuk tidak baku